Skybee Merambah Bisnis Mobile Money



JAKARTA. Perusahaan penyedia layanan dan produk telekomunikasi PT Skybee Tbk menargetkan pendapatan tahun 2013 sebesar Rp 1,89 triliun. Angka ini tumbuh 10% ketimbang pendapatan tahun lalu yang sebesar Rp 1,72 triliun. Tahun ini, perusahaan itu akan fokus mengembangkan bisnis distribusi digital.

Presiden Direktur Skybee, Pontus Sonnerstedt mengungkapkan, tahun ini, bisnis distribusi digital bakal tumbuh pesat seiring dengan pertumbuhan internet dan penjualan ponsel pintar. "Bisnis distribusi digital menjadi area baru yang akan kami geluti tahun ini. Salah satu yang kami kembangkan adalah mobile money," katanya, Kamis (27/6).

Pontus bilang, tahun lalu, Skybee telah mengakuisisi 51% saham lembaga keuangan non-bank PT Sky Sab Indonesia. Nah, lewat perusahaan inilah, perusahaan berkode emiten SKYB ini bakal meluncurkan mobile money yang berbasis internet.


Sekadar informasi, konsep mobile wallet Skybee ini sama seperti Flash BCA atau e-toll card Mandiri, serta mobile money milik operator seluler. Hanya saja, mobile money milik Skybee ini berbasis internet. Sehingga, untuk menggunakan mobile money Sky, konsumen harus mengunduh aplikasinya melalui perangkat bergerak dalam sistem operasi BlackBerry dan Android.

Menurut Pontus, perusahaan ingin meraup pasar potensial di bisnis ini. Apalagi, saat ini, belum banyak perusahaan yang bermain di bidang ini, di luar perbankan dan operator seluler.

Hingga Mei lalu, Skybee telah meraup pendapatan sekitar Rp 300 miliar hingga Rp 400 miliar. Meiliana Widjaja, Direktur Skybee menambahkan, selama semester I-2013, pendapatan utama perusahaan masih disumbang dari bisnis media dan juga penjualan voucer isi ulang Indosat. "Kontribusi dari bisnis digital sementara ini belum terlalu terlihat. Kami harapkan pada semester dua atau tahun depan, lini bisnis ini bisa memberikan kontribusi yang signifikan," katanya.

Ke depan, perusahaan itu juga akan mempertimbangkan berbagai peluang untuk mengembangkan bisnis mobile money. Salah satunya, dengan menggandeng korporasi.

Hingga kuartal I-2013, Skybee mencatatkan pendapatan sebesar Rp 335,22 miliar. Pendapatan ini turun 33,45% ketimbang periode yang sama tahun 2012 yang sebesar Rp 503,72 miliar. Rinciannya, sebesar Rp 311 miliar disumbang oleh bisnis media billing. Bisnis penjualan kartu perdana dan voucer isi ulang memberikan kontribusi Rp 20,9 miliar. Sisanya, dari bisnis telepon seluler dan distribusi digital sebesar Rp 3 miliar.

Sepanjang kuartal I-2013, Skybee juga mampu membukukan laba bersih sebesar Rp 4,69 miliar. Angka ini turun 66,57% ketimbang periode yang sama tahun 2012.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi