SAMF Ungkap Penguatan Dolar AS Tak Berdampak pada Kenaikan Harga Bahan Baku Pupuk



KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Fluktuasi nilai tukar rupiah di tengah meroketnya harga komoditas bisa menambah beban dan memangkas laba emiten. Asal tahu saja, Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada awal pekan ini. Senin (13/5), kurs rupiah melemah 0,21% ke Rp 16.081 per dolar AS.

Namun, emiten produksi dan distribusi pupuk PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk (SAMF) optimistis bahwa penguatan dolar AS tidak akan berdampak signifikan terhadap kenaikan harga bahan baku.

Baca Juga: Saraswanti Anugerah Makmur (SAMF) Incar Laba Rp 4,8 Triliun pada Tahun 2024


"Di tengah menguatnya dolar yang akan berimbas terhadap kenaikan harga bahan baku, Perseroan optimistis tidak menghadapi kendala," kata Yahya Taufik selaku Direktur Utama SAMF kepada Kontan, Senin (13/5).

Optimisme SAMF lantaran telah bekerja sama dan melakukan kontrak dengan beberapa pemasok bahan baku pupuk hingga akhir 2024. 

"Karena Perseroan telah menggandeng Eurochem dan Uralkali untuk kontrak pengadaan bahan baku pupuk hingga akhir 2024," ungkapnya.

Selain itu, Perseroan juga didukung oleh Bank Mandiri untuk kebutuhan pembayaran yang menggunakan mata uang dolar AS.

Sebelumnya, Perseroan berhasil membukukan penjualan sebesar Rp 1,33 triliun sepanjang Kuartal I/2024, dan laba tahun berjalan sebesar Rp 127,25 miliar.

Angka itu turun dibandingkan tahun sebelumnya di periode yang sama yakni sebesar Rp1,52 triliun pada kuartal I-2023.

 
SAMF Chart by TradingView

Kendati begitu, Perseroan optimistis bahwa kinerja keuangannya akan meningkat di kuartal selanjutnya.

Pasalnya, pencapaian pada Kuartal I-2024 telah menunjukkan perkembangan yang positif untuk meningkatkan kinerja dibanding tahun sebelumnya. Jika mengingat momentum pemulihan ekonomi yang semakin membaik dan masih tingginya permintaan pupuk dari existing maupun new customer

"Hingga saat ini Perseroan telah mendapat pemesanan dengan jumlah yang melebihi tahun sebelumnya dan jumlah ini terus bertambah seiring dengan banyaknya permintaan yang masuk," pungkasnya.

 
 
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .