Smarfren andalkan bundel dongkrak pelanggan



JAKARTA. Program bundel (bundling) masih menjadi andalan operator seluler menggenjot jumlah pelanggan. Termasuk operator seluler bebasis code division multiple access (CDMA). PT Smartfren Telecom Tbk (FREN).

Jumlah pelanggan operator ini sampai kuartal III-2013 sudah mencapai 12,5 juta pelanggan. Dari jumlah tersebut, sekitar enam juta pelanggan merupakan pelanggan data. Rinciannya 4,1 juta pelanggan adalah pengguna modem dan dua juta pelanggan adalah pengguna ponsel pintar.

Menurut Deputy Chief Executive Officer Smartfren Telecom Djoko Tata Ibrahim, sekitar 60% pelanggannya berasal dari aktivasi bundel. "Tahun lalu, pelanggan baru berasal dari penjualan kartu perdana. Tahun ini, kami kurangi porsi kartu perdana dari 80% menjadi 40%. Tahun depan, porsinya bisa tinggal 25%-30%," papar Djoko Senin kemarin (28/10).


Lebih lanjut dia berujar, pelanggan ponsel pontar memiliki tingkat loyalitas yang tinggi lantaran harga jualnya masih di atas satu juta rupiah. Tingkat pelanggan hangus (churn rate) pelanggan ponsel pintar cuma 1%. Adapun churn rate kartu perdana Smartfren berkisar 20% dan modem sekitar 5%.

Seperti diketahui, perseroan ini mulai fokus ke penjualan produk telekomunikasi, seperti ponsel pintar dan tablet sejak pertengahan tahun lalu dengan merek Andromax. Smartfren menggandeng vendor asal China, HiSense, untuk pemasarannya.

Tahun lalu, baru ada dua seri ponsel Andromax yang dipasarkan, yaitu Andromax dan Andromax-I. Menurut Djoko, total program bundel ponsel saat ini naik dua hingga tiga kali lipat dari tahun lalu. "Kini sudah ada 14 vendor yang kami gandeng. Tahun depan bisa ada 22 vendor untuk program bundling dengan Smartfren," katanya.

Salah satunya adalah dengan meluncurkan empat produk bundel. Yaitu Andromax Z, HTC Desire XC, Haier Maxx, dan Andromixx Pixcom, Senin kemarin (28/10).

Ia berharap target penjualan 1,2 juta unit di 2013 tercapai dengan adanya program ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon