KONTAN.CO.ID - Konsep keuangan inklusif mulai populer sejak pasca krisis ekonomi global tahun 2008. Forum ekonomi dunia melihat dampak krisis terhadap masyarakat terbawah yang merupakan unbanked people, yaitu mereka yang tidak memiliki akses terhadap produk dan layanan keuangan formal seperti rekening tabungan. Sistem keuangan inklusif dipandang sebagai salah satu kunci untuk mengurangi kesenjangan dan menurunkan tingkat kemiskinan masyarakat. Selain itu, inklusi keuangan juga berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional yang berkelanjutan. Sesuai amanat Perpres No. 14 Tahun 2020 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI), pemerintah terus mempermudah akses layanan keuangan, khususnya bagi kelompok penerima manfaat usaha mikro kecil, petani, nelayan, dan masyarakat berpenghasilan rendah. Pemerintah juga meningkatkan partisipasi pelajar/santri dan pemuda dalam keuangan inklusif.
Smart Account Layanan Perbankan Digital Tingkatkan Inklusi Keuangan
KONTAN.CO.ID - Konsep keuangan inklusif mulai populer sejak pasca krisis ekonomi global tahun 2008. Forum ekonomi dunia melihat dampak krisis terhadap masyarakat terbawah yang merupakan unbanked people, yaitu mereka yang tidak memiliki akses terhadap produk dan layanan keuangan formal seperti rekening tabungan. Sistem keuangan inklusif dipandang sebagai salah satu kunci untuk mengurangi kesenjangan dan menurunkan tingkat kemiskinan masyarakat. Selain itu, inklusi keuangan juga berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional yang berkelanjutan. Sesuai amanat Perpres No. 14 Tahun 2020 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI), pemerintah terus mempermudah akses layanan keuangan, khususnya bagi kelompok penerima manfaat usaha mikro kecil, petani, nelayan, dan masyarakat berpenghasilan rendah. Pemerintah juga meningkatkan partisipasi pelajar/santri dan pemuda dalam keuangan inklusif.