KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meledaknya urbanisasi membawa tantangan baru agar keselamatan, kenyamanan, dan keamanan penduduk tetap terjaga. Menurut McKinsey, perkembangan kota-kota di Asia Tenggara adalah yang terpesat di dunia. Pada tahun 2030, diperkirakan 90 juta orang akan pindah ke kota-kota di seluruh ASEAN. Angka itu lebih 2,5 kali tingkat pertumbuhan populasi ASEAN. Salah satu solusi mengatasi berbagai tantangan kota seperti meningkatkan keamanan, manajemen lalu lintas, dan pemantauan kerumunan hingga keselamatan pejalan kaki adalah dengan internet of things (IoT). Membludaknya populasi di kota-kota pasti berdampak terhadap ekonomi, lingkungan, dan energi. Hal ini membutuhkan teknologi terhubung yang lebih cerdas agar kualitas hidup warga bisa ditingkatkan. Nah, kota pintar alias smartcity dibangun diatas fondasi teknologi terhubung dan IoT. Teknologi perangkat lunak canggih seperti analitik dan manajemen video, sistim identifikasi pelat nomor, pelacakan dan pemantauan aset dengan GPS, sensor suhu, dan sistem pengenalan wajah adalah beberapa cara untuk membuat kota kita lebih pintar, lebih aman, dan nyaman. Terkait pemindahan ibukota, "Teknologi smart city dapat membantu menciptakan ibukota baru yang bersahaja dan berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakat serta menciptakan ekosistim yang produktif, hingga bisa bukan saja menjadi kebanggaan nasional, tapi juga menjadi kota yang patut dicontoh di ASEAN," terang Presiden Direktur Honeywell Indonesia Roy Kosasih, dalam rilis, Jumat (23/8). Menurut dia, Honeywell Building Technologies siap membantu Pemerintah Indonesia mewujudkan ibu kota baru yang cerdas dengan teknologi tepat.
Smart city menciptakan ibu kota baru yang nyaman dan ramah lingkungan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meledaknya urbanisasi membawa tantangan baru agar keselamatan, kenyamanan, dan keamanan penduduk tetap terjaga. Menurut McKinsey, perkembangan kota-kota di Asia Tenggara adalah yang terpesat di dunia. Pada tahun 2030, diperkirakan 90 juta orang akan pindah ke kota-kota di seluruh ASEAN. Angka itu lebih 2,5 kali tingkat pertumbuhan populasi ASEAN. Salah satu solusi mengatasi berbagai tantangan kota seperti meningkatkan keamanan, manajemen lalu lintas, dan pemantauan kerumunan hingga keselamatan pejalan kaki adalah dengan internet of things (IoT). Membludaknya populasi di kota-kota pasti berdampak terhadap ekonomi, lingkungan, dan energi. Hal ini membutuhkan teknologi terhubung yang lebih cerdas agar kualitas hidup warga bisa ditingkatkan. Nah, kota pintar alias smartcity dibangun diatas fondasi teknologi terhubung dan IoT. Teknologi perangkat lunak canggih seperti analitik dan manajemen video, sistim identifikasi pelat nomor, pelacakan dan pemantauan aset dengan GPS, sensor suhu, dan sistem pengenalan wajah adalah beberapa cara untuk membuat kota kita lebih pintar, lebih aman, dan nyaman. Terkait pemindahan ibukota, "Teknologi smart city dapat membantu menciptakan ibukota baru yang bersahaja dan berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakat serta menciptakan ekosistim yang produktif, hingga bisa bukan saja menjadi kebanggaan nasional, tapi juga menjadi kota yang patut dicontoh di ASEAN," terang Presiden Direktur Honeywell Indonesia Roy Kosasih, dalam rilis, Jumat (23/8). Menurut dia, Honeywell Building Technologies siap membantu Pemerintah Indonesia mewujudkan ibu kota baru yang cerdas dengan teknologi tepat.