JAKARTA. PT Smart Multi Finance kembali menerbitkan surat utang jangka menengah atau medium term notes (MTN) tahap kedua tahun 2012. Menilik keterbukaan informasi di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), MTN tersebut diterbitkan dengan nominal Rp 50 miliar. Instrumen tersebut bertenor dua tahun dan akan jatuh tempo 3 April 2014. Perusahaan menawarkan suku bunga tetap dengan frekuensi pembayaran tiga bulan. Pembayaran kupon pertama kali akan dibayarkan pada 3 Juli 2012. Analis obligasi NC Securities I Made Adi Saputra menduga instrumen tersebut akan memberikan kupon dengan kisaran antara 9% hingga 9,75%. Prediksi tersebut dengan mempertimbangkan yield surat utang negara (SUN) yang menjadi acuan seri FR0026 dengan tenor yang sama yang berada di kisaran 4,72%. "Premium risk-nya memang agak tinggi karena investor akan meminta kupon tinggi sebagai kompensasi kurang likuidnya instrumen MTN di pasar sekunder," ujar dia, Selasa (3/4). Diperkirakan instrumen tersebut akan diserbu oleh investor institusi perbankan. Investor tersebut membutuhkan dana untuk jangka pendek sehingga membutuhkan penempatan dana di instrumen bertenor pendek. "Prospek MTN masih akan bagus dan investor akan menggenggam instrumen tersebut hingga masa jatuh tempo," tutur dia.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Smart Multi Finance terbitkan MTN Rp 50 miliar
JAKARTA. PT Smart Multi Finance kembali menerbitkan surat utang jangka menengah atau medium term notes (MTN) tahap kedua tahun 2012. Menilik keterbukaan informasi di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), MTN tersebut diterbitkan dengan nominal Rp 50 miliar. Instrumen tersebut bertenor dua tahun dan akan jatuh tempo 3 April 2014. Perusahaan menawarkan suku bunga tetap dengan frekuensi pembayaran tiga bulan. Pembayaran kupon pertama kali akan dibayarkan pada 3 Juli 2012. Analis obligasi NC Securities I Made Adi Saputra menduga instrumen tersebut akan memberikan kupon dengan kisaran antara 9% hingga 9,75%. Prediksi tersebut dengan mempertimbangkan yield surat utang negara (SUN) yang menjadi acuan seri FR0026 dengan tenor yang sama yang berada di kisaran 4,72%. "Premium risk-nya memang agak tinggi karena investor akan meminta kupon tinggi sebagai kompensasi kurang likuidnya instrumen MTN di pasar sekunder," ujar dia, Selasa (3/4). Diperkirakan instrumen tersebut akan diserbu oleh investor institusi perbankan. Investor tersebut membutuhkan dana untuk jangka pendek sehingga membutuhkan penempatan dana di instrumen bertenor pendek. "Prospek MTN masih akan bagus dan investor akan menggenggam instrumen tersebut hingga masa jatuh tempo," tutur dia.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News