JAKARTA. PT Sinar Mas Agro Resources and Technology (SMART) menunda pengumuman hasil verifikasi terhadap sejumlah lahan tanam sawitnya. Sedianya, SMART merencanakan akan mengumumkannya pada 29 Juli 2010 nanti. Namun, karena ada sesuatu hal, pengumuman ditunda hingga 10 Agustus 2010 mendatang. Direktur Utama SMART Daud Dharsono mengatakan, penundaan itu datang dari dua badan sertifikasi independen yaitu Control Union Certification (CUC) dan BSI Group. Dalam pernyataan bersamanya, kedua badan sertifikasi tersebut bilang, masih perlu waktu untuk membuat laporan terkait pemeriksaan atau verifikasi atas areal sawit yang ada di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat milik anak usaha Golden Agri-Resources (GAR) tersebut.Konfirmasi dari kedua badan sertifikat itu, kata Daud diterima pihak SMART hari ini (26/7). "Kami sangat menantikan publikasi hasil verifikasi tersebut dan memperlihatkan secara penuh kepada semua pemangku kepentingan," ujar Daud.Sekadar informasi tambahan, SMART merupakan salah satu produsen sawit yang kena cekal dari sejumlah perusahaan yang selama ini menjadi pelanggannnya, yaitu Unilever dan Nestle.Kedua perusahaan yang memproduksi fast moving consumer goods (FMCG's) itu menilai, SMART tidak mengindahkan tata cara penanaman sawit yang ramah lingkungan. Dengan kata lain, SMART cenderung merusak lingkungan. Namun, pihak SMART bersikukuh bahwa pihaknya telah melakukan prosedur standar budidaya sawit sesuai dengan aturan yang disepakati oleh para produsen internasional yang terinci dalam Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO). SMART sendiri merupaan salah satu anggota RSPO. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
SMART Tunda Hasil Verifikasi Lahan Sawit
JAKARTA. PT Sinar Mas Agro Resources and Technology (SMART) menunda pengumuman hasil verifikasi terhadap sejumlah lahan tanam sawitnya. Sedianya, SMART merencanakan akan mengumumkannya pada 29 Juli 2010 nanti. Namun, karena ada sesuatu hal, pengumuman ditunda hingga 10 Agustus 2010 mendatang. Direktur Utama SMART Daud Dharsono mengatakan, penundaan itu datang dari dua badan sertifikasi independen yaitu Control Union Certification (CUC) dan BSI Group. Dalam pernyataan bersamanya, kedua badan sertifikasi tersebut bilang, masih perlu waktu untuk membuat laporan terkait pemeriksaan atau verifikasi atas areal sawit yang ada di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat milik anak usaha Golden Agri-Resources (GAR) tersebut.Konfirmasi dari kedua badan sertifikat itu, kata Daud diterima pihak SMART hari ini (26/7). "Kami sangat menantikan publikasi hasil verifikasi tersebut dan memperlihatkan secara penuh kepada semua pemangku kepentingan," ujar Daud.Sekadar informasi tambahan, SMART merupakan salah satu produsen sawit yang kena cekal dari sejumlah perusahaan yang selama ini menjadi pelanggannnya, yaitu Unilever dan Nestle.Kedua perusahaan yang memproduksi fast moving consumer goods (FMCG's) itu menilai, SMART tidak mengindahkan tata cara penanaman sawit yang ramah lingkungan. Dengan kata lain, SMART cenderung merusak lingkungan. Namun, pihak SMART bersikukuh bahwa pihaknya telah melakukan prosedur standar budidaya sawit sesuai dengan aturan yang disepakati oleh para produsen internasional yang terinci dalam Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO). SMART sendiri merupaan salah satu anggota RSPO. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News