Smartfren (FREN) dan SimInvest Ajak Generasi 5G Melek Investasi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) berkolaborasi bersama SimInvest sebagai platform investasi saham dan reksadana online dari Sinarmas Sekuritas nmenggelar kegiatan literasi keuangan dan investasi untuk mengajak generasi 5G yang melek teknologi komunikasi canggih dalam mempersiapkan masa depan finansial yang lebih baik.

Acara ini berlangsung di Auditorium Smartfren Sabang pada Kamis (11/5). Adapun para pembicara yaitu Ike Widiawati selaku Head of Retail Research Sinarmas Sekuritas, Eyfrel Likuajang selaku Head of Strategic and Business Development Sinarmas Sekuritas, dan Genta Wira Anjalu selaku Chief Investment Officer Sinarmas Asset Management.

Di sisi lain acara ini membahas tentang "Strategi Pensiun Dini: Cara Smart Ala Generasi 5G“, "Berbondong-Bondong, Anti Investasi Bodong", dan "Psychology of Money: Timeless Lessons on Investment".


Kerja sama ini ditandai dengan prosesi penandatanganan PKS yang diwakili oleh Sukaca Purwokardjono, Chief of Customer Journey, BI and CLM dari Smartfren dan Eyfrel Likuayang, Co-founder SimInvest & Head of Strategic & Business Development dari Sinarmas Sekuritas.

Chief of Customer Journey, BI and CLM Smartfren Sukaca Purwokardjono mengatakan Smartfren mendukung kegiatan bersama dengan SimInvest, karena generasi muda harus sudah mulai pintar dalam mengelola keuangan.

Baca Juga: Smartfren (FREN) Kantongi Tambahan Spektrum di Frekuensi 2,3 GHz

Sukaca mengatakan generasi muda saat ini sudah sangat melek dengan teknologi dan harus bisa memanfaatkan secara maksimal dan positif.

"Salah satunya dengan belajar sejak dini investasi dan pengelolaan keuangan yang berguna untuk masa depan dengan mempersiapkan masa depan finansial yang lebih baik.”ucapnya

Head of Retail Research Sinarmas Sekuritas Ike Widiawati mengatakan, ada banyak alasan orang untuk pensiun, mulai dari pilihan hingga keterpaksaan dan bahkan sebelum usia pensiun terpaksa berhenti bekerja karena berbagai alasan.

"Maka dari itu, kita harus memikirkan risiko-risiko tersebut agar punya keleluasaan dan ketenangan dalam menjalani hidup,” ujar Ike.

Adapun para peserta diajak untuk mulai berinvestasi, mulai dari sisihkan uang kecil, lalu dinaikkan secara bertahap. Selain itu, Ike mengatakan sebaiknya mulai lakukan perencanaan keungan dan mulai memilih instrumen investasi untuk jangka panjang

Sementara, Head of Strategic and Business Development Sinarmas Sekuritas Eyfrel Likuajang menjelaskan bahwa salah satu hambatan dalam merencanakan keuangan adalah tergiur dengan iming-iming keuntungan yang besar, seperti yang dialami banyak korban investasi palsu atau investasi bodong.

“Sebagian besar korban terbuai dengan iming-iming imbal hasil besar dan berpikir bahwa ada cara cepat mendapat keuangan. Ciri khas dari investasi bodong ini antara lain iming-iming imbal hasil yang pasti dan tidak masuk akal, tidak ada izin usaha, dan biasanya menggunakan skema ponzi atau money game,” jelas Eyfrel.

Baca Juga: Smartfren (FREN) Kantongi Pendapatan Rp 2,77 Triliun di Kuartal I-2023

Sedangkan, Chief Investment Officer Sinarmas Asset Management Genta Wira Anjalu menjelaskan bahwa dalam berinvestasi ada banyak strategi yang dapat disesuaikan dengan profil risiko dari masing-masing investor.

"Untuk itu pentingnya menimbang kembali profil risiko masing-masing untuk menyesuaikan dengan tujuan keuangannya,” pungkas Genta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto