JAKARTA. Setapak demi setapak, kongsi berbagi jaringan antara PT Smartfren Telecom Tbk dengan PT Bakrie Telecom Tbk mulai memasuki tahapan lebih teknis. Kedua perusahaan itu menargetkan rencana konsolidasi jaringan rampung paling lambat akhir tahun ini. Namun, ada satu yang pasti yang dipegang Smartfren dalam perjanjian itu. Perusahaan berkode FREN di Bursa Efek Indonesia (BEI) itu memastikan konsolidasi tersebut bukan merger karena Smartfren ogah menanggung utang Bakrie Telecom. Deputy Chief Executive Officer Smartfren Telecom Djoko Tata Ibrahim, pada Senin (27/10), menegaskan, "Utang itu urusan masing-masing perusahaan. Di sini pembahasan hanya dibatasi persoalan berbagi jaringan atau network sharing untuk mengoptimalkan frekuensi."
Smartfren ogah ikut menanggung utang BTEL
JAKARTA. Setapak demi setapak, kongsi berbagi jaringan antara PT Smartfren Telecom Tbk dengan PT Bakrie Telecom Tbk mulai memasuki tahapan lebih teknis. Kedua perusahaan itu menargetkan rencana konsolidasi jaringan rampung paling lambat akhir tahun ini. Namun, ada satu yang pasti yang dipegang Smartfren dalam perjanjian itu. Perusahaan berkode FREN di Bursa Efek Indonesia (BEI) itu memastikan konsolidasi tersebut bukan merger karena Smartfren ogah menanggung utang Bakrie Telecom. Deputy Chief Executive Officer Smartfren Telecom Djoko Tata Ibrahim, pada Senin (27/10), menegaskan, "Utang itu urusan masing-masing perusahaan. Di sini pembahasan hanya dibatasi persoalan berbagi jaringan atau network sharing untuk mengoptimalkan frekuensi."