Smartfren pasang 4.000 BTS demi 4G LTE



JAKARTA. Operator telekomunikasi berbasis Code Division Multiple Access (CDMA), PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) siap implementasikan teknologi Long Term Evolution (4G LTE) tahun ini. Perseroan telah siap untuk menambah 4.000 stasiun pemancar (BTS) untuk mendukung teknologi anyar ini.

Deputy CEO Smartfren Telecom Djoko Tata Ibrahim menyatakan, untuk bisa menggelar teknologi 4G LTE, Smartfren harus menambah BTS jadi 10.000 dari 6000 BTS yang sudah ada. Dalam memasang BTS itu, perseroan menggandeng Nokia dan ZTE sebagai vendor yang bakal membangun jaringan 4G LTE.

"Beberapa waktu lalu, kami sudah tanda tangan kontrak dengan Nokia dan ZTE. Investasinya sekitar US$ 400 juta- US$ 500 juta untuk membangun jaringan ini hingga 2016," kata Deputy CEO Smartfren Telecom Djoko Tata Ibrahim, Senin (23/2).


Djoko bilang, saat ini masih proses roll out. Dia belum bisa memastikan kapan Smartfren secara resmi bisa komersialisasikan teknologi 4G LTE. Namun, harapannya bisa terealisasi paling cepat pada semester kedua nanti. "Mudah-mudahan bisa komersial tahun ini, mungkin di semester kedua untuk sepuluh kota besar di pulau Jawa dulu," ungkapnya.

Menurut Djoko, Nokia akan mengerjakan jaringan untuk Indonesia bagian barat yang terdiri dari Jabodetabek dan Sumatera. Sementara, ZTE mengerjakan Indonesia bagian Timur yang terdiri dari Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan, dan Sulawesi.

Djoko berharap, teknologi 4G LTE ini bisa meningkatkan Average Revenue Per User (ARPU) dari pelanggan datanya dari Rp 45.000 tahun lalu menjadi Rp 65.000 tahun ini. Namun, menurutnya perseroan belum melakukan perhitungan untuk skema tarif data 4G LTE. "Tarif 4G LTE belum diputuskan apakah akan lebih mahal atau lebih murah atau sama," ujar Djoko.

Smartfren akan  menggelar layanan 4G berbasis Time Division Duplex-Long Term Evolution (TDD LTE) di 2,3 GHz, dan Frequency Division Duplexing Long Term Evolution (FDD-LTE) di 800 MHz. Pada frekuensi 2,3 GHz FREN memiliki pita frekuensi selebar 30 Mhz, sementara di frekuensi 800 MHz setelah bersinergi dengan Bakrie Telecom menjadi 10 MHz. "Pengerjaan TDD dan FDD LTE dilakukan berbarengan," ucap Djoko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Johana K.