Smartfren target pendapatan Rp 3 triliun tahun ini



JAKARTA. Smartfren, penyedia layanan telekomunikasi berbasis EV-DO Rev (CDMA) optimistis mengantongi pendapatan tahun ini sebesar Rp 3 triliun atau naik 77% ketimbang realisasi pendapatan tahun 2012.

"Tahun 2012 lalu, pendapatan kami mencapai Rp 1,7 triliun,” kata Djoko Tata Ibrahim, selaku Deputy CEO Commercial Smartfren dalam peluncuran Andromax U di Jakarta, Kamis (31/1). Optimisme Djoko tak lepas dari pertumbuhan pendapatan tahun 2012 yang naik 80% ketimbang 2011.

Sementara itu, realisasi pendapatan Smartfren terbesar berasal pemakaian data, yang mencapai 65% dari total pendapatan Smartfren tahun 2012. Untuk tahun ini, Smartfren menargetkan layanan data masih mendapatkan porsi sama, yakni 65% dari total pendapatannya.


Untuk mendukung layanan data itu, Smartfren akan membangun BTS 3G. Saat ini sudah ada 4.500 BTS yang akan ditingkatkan hingga menjadi 6.500 BTS. "Semuanya itu BTS 3G yang akan kami bangun," tandas Djoko.

Dari sisi jumlah pelanggan, Smartfren menargetkan 16 juta pelanggan tahun ini. Target itu dilakukan dengan cara memperkuat layanan di Pulau Sumatera. Smartfren berniat hadir di Bengkulu dan Belitung dengan cara membangun infrastruktur layanan jaringannya.

Menurut Djoko, tahun ini perusahaan menganggarkan belanja modal sebesar US$ 400 juta atau sekitar Rp 4 triliun. Untuk pembangunan infrastruktur BTS 3G, perusahaan mengalokasikan 80% dari alokasi belanja modal tersebut. "Kami akan tambah kualitas," tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri