JAKARTA. PT Smarftren Telecom Tbk (FREN) menargetkan pendapatan tahun ini bisa tumbuh 50% dari tahun lalu yang mencapai Rp 2,4 triliun.Guna mengempit pendapatan hingga Rp 3,5 triliun tahun ini, perseroan telah menyiapkan dana belanja modal sebesar US$ 120 juta - US$ 130 juta. Direktur Smartfren Anthony Susilo menyatakan, sebanyak US$ 100 juta akan digunakan untuk ekspansi jaringan."Kami siapkan dana sekitar US$ 100 juta guna kembangkan jaringan dan untuk non jaringan US$ 20 juta - US$ 30 juta. Pendanaan berasal dari pinjaman bank luar negeri," kata Anthony.Dia bilang, perseroan memiliki dua sumber pinjaman, yaitu China Development Bank Corporation (CDB) dan First Anglo Financial Pte Ltd. Perseroan masih memiliki fasilitas pinjaman dari CDB sekitar US$ 50 juta dan dari First Anglo sekitar US$ 20 juta. Sisa belanja modal akan ditutupi dari kas operasional."Tahun ini ada utang jatuh tempo sekitar US$ 80 juta - US$ 90 juta dari pinjaman fase pertama CDB dari total dana pinjaman sebesar US$ 350 juta. Pembayaran dilakukan April nanti," kata dia.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Smartfren targetkan pendapatan Rp 3,5 triliun
JAKARTA. PT Smarftren Telecom Tbk (FREN) menargetkan pendapatan tahun ini bisa tumbuh 50% dari tahun lalu yang mencapai Rp 2,4 triliun.Guna mengempit pendapatan hingga Rp 3,5 triliun tahun ini, perseroan telah menyiapkan dana belanja modal sebesar US$ 120 juta - US$ 130 juta. Direktur Smartfren Anthony Susilo menyatakan, sebanyak US$ 100 juta akan digunakan untuk ekspansi jaringan."Kami siapkan dana sekitar US$ 100 juta guna kembangkan jaringan dan untuk non jaringan US$ 20 juta - US$ 30 juta. Pendanaan berasal dari pinjaman bank luar negeri," kata Anthony.Dia bilang, perseroan memiliki dua sumber pinjaman, yaitu China Development Bank Corporation (CDB) dan First Anglo Financial Pte Ltd. Perseroan masih memiliki fasilitas pinjaman dari CDB sekitar US$ 50 juta dan dari First Anglo sekitar US$ 20 juta. Sisa belanja modal akan ditutupi dari kas operasional."Tahun ini ada utang jatuh tempo sekitar US$ 80 juta - US$ 90 juta dari pinjaman fase pertama CDB dari total dana pinjaman sebesar US$ 350 juta. Pembayaran dilakukan April nanti," kata dia.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News