KONTAN.CO.ID - JAKARTA, PT Smartfren Telecom Tbk (
FREN) berhasil membukukan kinerja solid untuk tahun buku 2022 . Smartfren Telecom membukukan laba bersih Rp 1,06 triliun. Kondisi ini berbanding terbalik dari rugi bersih pada periode yang sama tahun 2021 yang sebesar Rp 435,32 miliar. Sehubungan dengan adanya laba bersih, Direktur Smartfren Telecom, Gisela Yenny Lesmana mengatakan manajemen masih dalam pertimbangan dan belum dapat memastikan apakah akan ada pembagian dividen atau tidak. Selain itu. harus menunggu keputusan dari para pemegang saham, dimana perolehan laba ini merupakan pertama bagi perseroan. Sehingga diperlukan pertimbangan mengenai alokasi laba tersebut.
Baca Juga: Smartfren Telecom (FREN) Siapkan Beberapa Hal Jelang Mudik Lebaran 2023 "Untuk pembagian dividen, kita harus tunggu dari hasil RUPS. Tapi tentu jasa manajemen akan selalu berusaha untuk memaksimalkan
shareholder value, dan berusaha untuk memberikan yang terbaik kepada seluruh pemegang saham,"katanya kepada wartawan, dikutip Kamis (13/4). Menilik laporan keuangan Smartfren, FREN berhasil mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 8,28 triliun per September 2022. Nilai itu naik 8,44% secara tahunan dari Rp 7,64 triliun.
Dari sisi
bottom line, FREN berhasil membalikkan rugi menjadi laba bersih secara signifikan. Laba bersih FREN mencapai Rp 1,64 triliun per September 2022. Padahal pada periode yang sama di 2021, Smartfren masih menderita rugi sebesar Rp 441,7 miliar. Raihan ini melonjak signifikan jika dibandingkan pada capaian semester I-2022 yang hanya Rp 56,6 miliar.
Baca Juga: Smartfren (FREN) Ramal Ada Lonjakan Trafik hingga 15% pada Bulan Ramadan Lebih lanjut, Fren pada tahun ini masih akan fokus untuk mempertahankan operasional agar dapat mempertahankan kinerja yang diperoleh pada 2022. "Di tahun 2023 ini memang ada pengukuhan strategi terutama network, kita akan optimasi hampir di seluruh titik. Bersamaan dengan perkuatan jaringan, kita mulai menambahkan lineup produk baru yang tetap bisa menjawab kebutuhan pasar," jelasnya. Tahun ini, FREN telah menyiapkan belanja modal
capital expenditure (capex) sekitar US$ 200 juta. Adapun Gisela mengatakan, belanja modal akan dialokasikan untuk optimalisasi dan pengembangan jaringan. "Kita selalu
maintance capex sekitar US$ 200 juta. Kita akan fleksibel untuk kebutuhan kami, tapi prinsip fix mobile konvergensi adalah untuk satu kebutuhan konektivitas dalam satu rekening bisa share ke keluarga lainnya. dan bisa juga ott selain konektivitas. Untuk mencapai itu butuh integrasi plan dan proses sangat kompleks,"ucapnya.
Baca Juga: Trafik Diramal Naik Saat Ramadan, Cek Rekomendasi Saham Emiten Telekomunikasi Berikut Gisela optimistis pada tahun 2023 kinerja perseroan dapat melanjutkan tren positif dan mempertahankan tren kinerja tersebut dengan target laba minimal pada angka yang sama untuk 2023. "Target pendapatan, kita selalu berharap tumbuh lebih baik dari sebelumnya dan selalu ada progres karena kita harus bertanggung jawab pada seluruh stake holder. Kami upayakan minimal sama seperti tahun sebelumnya (2022), dan optimistis itu bisa tercapai dengan strategi yang kita telah rencanakan," tuturnya Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli