Smartphone murah merajai pasar dunia



SEOUL. Pasar ponsel cerdas masih bertumbuh. Untuk pertama kalinya, penjualan smartphone di pasar internasional menembus 1 miliar unit pada tahun 2013. Pemicu utamanya adalah pertumbuhan penjualan smartphone murah, yang mengkompensasi perlambatan pasar ponsel cerdas high-end.

IDC, perusahaan riset teknologi, memperkirakan pengiriman ponsel pintar sepanjang tahun lalu meningkat menjadi lebih dari 1 miliar unit. Jumlah tersebut tumbuh 38% dari tahun 2012 dan meningkat dua kali lipat dari pengiriman tahun 2011.

Di saat proyeksi penjualan ponsel pintar menembus 1 miliar, dua produsen ponsel terbesar dunia, Samsung Electronics dan Apple, tengah menghadapi ancaman penurunan margin. Ini lantaran produk ponsel pintar berharga miring mendominasi penjualan global.


"Perangkat murah mendorong volume penjualan global," ungkap Ryan Reith, Direktor Riset Mobilitas IDC, Selasa (28/1).

Pasar seperti China dan India mendominasi penjualan ponsel cerdas global yang berharga murah, yakni berkisar US$ 150 atau Rp 1,8 juta per unit (kurs 1 US$ = Rp 12.000).

Pada tahun lalu, Apple meluncurkan iPhone 5c, model ponsel berbiaya murah, namun masih jauh lebih mahal ketimbang ponsel cerdas besutan produsen asal China. Bahkan, ada beberapa produk yang ditawarkan dengan harga kurang dari US$ 50 yang setara Rp 600.000 per unit.

Apple juga telah merilis kinerja pada kuartal akhir tahun lalu. Di periode itu, korporasi asal Amerika Serikat ini mencatatkan penjualan sebanyak 51 juta iPhone. Ini merupakan rekor bagi penjualan Apple. Tapi pencapaian itu masih di bawah estimasi analis, yakni sebanyak 55 juta unit.

IDC memperkirakan Apple menjual 153 juta unit smartphone sepanjang tahun lalu, tumbuh 12,5% dibandingkan pencapaian 2012 sebanyak 136 juta unit. Meski demikian, pangsa pasar Apple pada tahun lalu tergerus menjadi 15% dari sebelumnya 19%.

Sedangkan Samsung, yang memproduksi varian smarthpone lebih banyak ketimbang Apple, berhasil mengerek pangsa pasarnya menjadi 31% dari sebelumnya 30%. Sepanjang tahun lalu, Samsung diprediksi mengirim ponsel sebanyak 314 juta unit.

Pekan lalu, produsen smartphone asal Korea Selatan ini memperkirakan pendapatan handset di kuartal keempat 2013 turun 9% dibanding kuartal sebelumnya. Selama 2013, Samsung memprediksi laba usahanya turun 18%.

Peter Yu, analis BNP Paribas memprediksi penjualan smartphone dunia naik 26% pada tahun ini. Namun pertumbuhannya berkualitas rendah.

Editor: Sandy Baskoro