JAKARTA. Pasar industri semen nasional yang melambat membuat kinerja korporasi semen tidak maksimal. Salah satunya adalah PT Semen Baturaja Tbk. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) semen yang baru saja mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini membukukan penurunan laba bersih sepanjang semester I-2013. Mengutip laporan keuangan emiten berkode saham SMBR ini, laba bersih tercatat turun sebesar 17,93% menjadi Rp 122,21 miliar. Penyebabnya, penjualan bersih perusahaan juga mengempis. Sepanjang enam bulan pertama, nilai penjualan bersih Semen Baturaja sebesar Rp 504,27 miliar. Sebagai pembanding, per Juni 2012, angka penjualan mencapai Rp 554,41 miliar. Hal ini merupakan buntut dari volume penjualan yang mengecil. Ageng Purboyo Angrenggono, Direktur Keuangan Semen Baturaja mengatakan, sepanjang Januari-Juni 2013, volume penjualan semen perusahaan hanya 550.000 ton. Sedangkan pada periode yang sama tahun lalu, BUMN semen ini berhasil menjual 630.000 ton semen. "Penurunan penjualan tidak lepas dari melambatnya pertumbuhan industri semen," ujar Ageng ketika dihubungi KONTAN, Jumat (26/7).
SMBR Genjot Produksi demi Target
JAKARTA. Pasar industri semen nasional yang melambat membuat kinerja korporasi semen tidak maksimal. Salah satunya adalah PT Semen Baturaja Tbk. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) semen yang baru saja mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini membukukan penurunan laba bersih sepanjang semester I-2013. Mengutip laporan keuangan emiten berkode saham SMBR ini, laba bersih tercatat turun sebesar 17,93% menjadi Rp 122,21 miliar. Penyebabnya, penjualan bersih perusahaan juga mengempis. Sepanjang enam bulan pertama, nilai penjualan bersih Semen Baturaja sebesar Rp 504,27 miliar. Sebagai pembanding, per Juni 2012, angka penjualan mencapai Rp 554,41 miliar. Hal ini merupakan buntut dari volume penjualan yang mengecil. Ageng Purboyo Angrenggono, Direktur Keuangan Semen Baturaja mengatakan, sepanjang Januari-Juni 2013, volume penjualan semen perusahaan hanya 550.000 ton. Sedangkan pada periode yang sama tahun lalu, BUMN semen ini berhasil menjual 630.000 ton semen. "Penurunan penjualan tidak lepas dari melambatnya pertumbuhan industri semen," ujar Ageng ketika dihubungi KONTAN, Jumat (26/7).