SMDR akan stock split dengan rasio 1:20



JAKARTA. PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) berniat memecah nilai nominal saham atau stock split. Sebelum stock split, SMDR akan terlebih dahulu meminta persetujuan rapat umum pemegang saham (RUPS), yang dijadwalkan akan berlangsung pada 24 Mei pekan depan.

"Rencananya rasio stock split adalah 1:20," kata Managing Director SMDR, Bani Mulia, saat berkunjung ke KONTAN, Selasa (16/5).

SMDR perlu melaksanakan stock split agar sahamnya lebih likuid dibandingkan saat ini. Sejatinya, keinginan SMDR untuk menggelar stock split sudah sejak lama, tapi sedikit terlambat. Saat ini, harga saham SMDR di posisi Rp 5.875 per saham.


Ke depan, SMDR akan mengembangkan beberapa anak usahanya. Anak usaha SMDR bergerak di berbagai sektor seperti logistik, properti, keagenan, shipping dan terminal. Anak usaha yang bakal digenjot adalah anak usaha di bidang terminal. Saat ini, SMDR memiliki empat terminal, masing-masing di Jakarta sebanyak tiga terminal dan satu terminal di Samarinda.

Anak usaha SMDR ini akan melaksanakan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO). IPO anak usaha SMDR dilakukan paling lambat tahun 2020.

SMDR mengalokasikan mayoritas belanja modal untuk perluasan anak usaha di sektor terminal. Tahun ini, SMDR mengalokasikan US$ 50 juta untuk unit bisnis terminal ini. Anak usaha SMDR itu telah berkontribusi sekitar 15%20% bagi pendapatan SMDR.

Bukan hanya IPO, SMDR juga menawarkan saham anak usaha terminal itu kepada beberapa perusahaan. Bani menyebutkan, saat ini penawaran mengerucut kepada tiga perusahaan asing. Meski demikian, Bani menyatakan SMDR tetap mempertahankan porsi saham mayoritasnya.

Meski telah menyiapkan berbagai ekspansi, manajemen SMDR mengakui saat ini bisnis pelayaran masih lesu. Pada kuartal I-2017, SMDR mencatatkan pendapatan senilai US$ 102,15 juta. Jumlah itu turun 1,44% dibandingkan pendapatan kuartal I 2016.

Adapun laba bersihnya merosot 65% menjadi US$ 1,57 juta. Bani menilai, laju bisnis pelayaran tidak terlalu bagus selama Januari-Februari. "Tapi Maret sampai sekarang mulai rebound," kata Bani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia