JAKARTA. PT Bintan Alumina Indonesia masih kesulitan merealisasikan pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian alumina atau smelter di Bintan, Kepulauan Riau. Perusahaan ini masih kesulitan dalam melakukan pembebasan lahan. Zulnahar Usman, Direktur Utama Bintan Alumina Indonesia bilang, pembebasan lahan yang tak kunjung rampung membuat target pembangunan smelter mereka bisa molor dari target tahun 2016 menjadi 2017. "Kami membutuhkan bantuan pemerintah untuk turun tangan menyelesaikan hal ini. Kami ingin proyek smelter ini bisa dilakukan dengan cepat," kata Zulnahar kepada KONTAN, Selasa (28/7). Zulnahar menilai, selain kendala pembebasan lahan, mereka juga terkendala proses pengurusan perizinan smelter. Padahal, Bintan Alumina berharap proyek smelter tersebut bisa segera dikerjakan agar bisa mendukung kinerja bisnis mereka.
Smelter Bintan Alumina terganjal pembebasan lahan
JAKARTA. PT Bintan Alumina Indonesia masih kesulitan merealisasikan pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian alumina atau smelter di Bintan, Kepulauan Riau. Perusahaan ini masih kesulitan dalam melakukan pembebasan lahan. Zulnahar Usman, Direktur Utama Bintan Alumina Indonesia bilang, pembebasan lahan yang tak kunjung rampung membuat target pembangunan smelter mereka bisa molor dari target tahun 2016 menjadi 2017. "Kami membutuhkan bantuan pemerintah untuk turun tangan menyelesaikan hal ini. Kami ingin proyek smelter ini bisa dilakukan dengan cepat," kata Zulnahar kepada KONTAN, Selasa (28/7). Zulnahar menilai, selain kendala pembebasan lahan, mereka juga terkendala proses pengurusan perizinan smelter. Padahal, Bintan Alumina berharap proyek smelter tersebut bisa segera dikerjakan agar bisa mendukung kinerja bisnis mereka.