JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan sampai saat ini rencana pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) PT Freeport Indonesia belum mencapai kemajuan yang diharapkan pemerintah. Bahkan, sampai saat ini lokasi definitif belum ditentukan perusahaan. Mohammad Hidayat, Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Mineral Kementerian ESDM mengatakan, ada empat tahapan yang harus segera diselesaikan Freeport dalam pembangunan smelter. Yakni, perjanjian definitif dengan PT Petrokimia Gresik terkait penyewaan lahan, dan pembayaran senilai US$ 30 juta kepada Mistubishi Corporation selaku penyedia teknologi smelter. Hidayat bilang, Freeport juga merealisasikan investasi sebesar US$ 4 juta untuk kegiatan detail engineering design (DED). "Satu lagi saya lupa, tapi sampai sekarang belum ada laporan perkembangannya," kata dia.
Smelter Freeport belum ada progres
JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan sampai saat ini rencana pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) PT Freeport Indonesia belum mencapai kemajuan yang diharapkan pemerintah. Bahkan, sampai saat ini lokasi definitif belum ditentukan perusahaan. Mohammad Hidayat, Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Mineral Kementerian ESDM mengatakan, ada empat tahapan yang harus segera diselesaikan Freeport dalam pembangunan smelter. Yakni, perjanjian definitif dengan PT Petrokimia Gresik terkait penyewaan lahan, dan pembayaran senilai US$ 30 juta kepada Mistubishi Corporation selaku penyedia teknologi smelter. Hidayat bilang, Freeport juga merealisasikan investasi sebesar US$ 4 juta untuk kegiatan detail engineering design (DED). "Satu lagi saya lupa, tapi sampai sekarang belum ada laporan perkembangannya," kata dia.