Smelter Tembaga Amman Mineral Internasional (AMMN) Ditargetkan Beroperasi pada 2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) terus menggenjot pembangunan pabrik pengolahan alias smelter konsentrat tembaga menjadi katoda tembaga dan lumpur anoda (pemurnian logam mulia) dengan kapasitas input sebesar 900.000 ton konsentrat tembaga per tahun.

Penyelesaian smelter ini ditargetkan selesai pada tahun 2024. Sampai dengan verifikasi pada bulan Januari 2023, progres penyelesaian untuk smelter dan pemurnian logam mulia adalah masing-masing 51,6% dan 56,2%.

Nantinya, smelter ini akan mengolah konsentrat tembaga dari tambang Batu Hijau dan proyek Elang. Smelter akan menghasilkan 222.000 ton katoda tembaga dan 830.000 ton asam sulfat dengan konsentrasi 98,0%.


Lalu untuk pemurnian logam mulia akan menghasilkan 18 ton emas batangan (dengan kemurnian emas 99,9%), 55 ton perak batangan (dengan kemurnian perak 99,9%), dan logam mulia lainnya.

Baca Juga: Amman Mineral Berpotensi Raup Rp 12,93 T dari IPO, Digunakan Untuk 3 Keperluan Ini

Kartika Octaviana, Vice President Corporate Corporate Communication AMMN menyebut, proyek smelter diperkirakan membutuhkan dana belanja modal hingga US$ 1,5 miliar. Proyek ini sudah fully funded dan sebagian besar dananya berasal dari pendanaan perbankan.  

Presiden Direktur AMMN Alexander Ramlie meyakini, prospek emas dan tembaga masih cukup cerah. Dua komoditas ini adalah komoditas yang mudah terserap pasar. Sehingga, AMMN tidak merasa khawatir terkait pihak penghubung (off taker) jika nantinya smelter ini beroperasi.  

“Pasti ada pembelinya, sebagai penjual ikuti harga saja, terlebih di 2025 diprediksi ada penurunan produksi tembaga yang akan mengakibatkan ketidaksesuaian supply dan demand.  Dengan dinamika tersebut saya rasa tidak ada isu terkait ada maupun tidak adanya offtaker,” kata Alexander.

Dengan progress saat ini, Alexander memastikan proyek pabrik pengolahan ini akan rampung pada 2024.

Asal tahu, entitas Grup Medco ini berencana melakukan penawaran umum saham perdana alias initial public offering (IPO). AMMN melepas sebanyak-banyaknya sebesar 7,28 miliar atau sebanyak-banyaknya sebesar 10% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO.

Saham akan ditawarkan kepada masyarakat dengan harga penawaran berkisar antara Rp 1.650 sampai dengan Rp 1.775. Sehingga,  perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan tembaga ini berpotensi meraup dana segar maksimal Rp 12,93 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari