Smelter timbal Kapuas Prima beroperasi di 2018



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC) tengah berupaya mempercepat beroperasinya smelter timbal (Pb) miliknya. Direktur Keuangan ZINC, Hendra William mengatakan, akhir tahun ini smelter tersebut akan test product.

"November-December ini kami sudah akan test product," ujarnya ditemui di paparan publik insidental Kapuas Prima, Jumat (3/11). Sedangkan commissioning smelter direncanakan dilaksanakan pada Januari tahun 2018 mendatang.

"Investasi smelter timbal ini jika dihitung di luar dari modal kerja nilainya sekitar Rp 120 miliar," kata Hendra. Adapun smelter itu memiliki kapasitas pabrik 40.000 ton konsentrat timbal yang menghasilkan 20.000 ton timbal bullion per tahun.


"Targetnya setelah smelter berproduksi, kami bisa jual timbal olahan tersebut ke pasar lokal," tukas Hendra. Sebelumnya ZINC menjual mineral Pb dan Zn dalam bentuk mentah ke luar negeri, yakni China.

Sedangkan smelter Zinc saat ini masih dalam tahap kajian Kapuas Prima. Mengenai investasinya, Hendra mengatakan, pasti lebih mahal daripada timbal. "Kami perlu bangun power plant untuk itu. Sementara dari yang dimiliki saat ini tidak cukup," sebutnya.

Kapuas Prima mengharapkan smelter Zn tersebut dalam terealisasi di tahun 2020 nanti. Kapasitas produksinya diharapkan mampu menghasilkan 30.000 ton Zn bullion.

Sampai kuartal III-2017 ini Kapuas Prima mengaku telah meraih pendapatan sebesar 70% dari total target akhir tahun yang sebesar Rp 380 miliar. Itu artinya perolehan pendapatan Kapuas Prima sampai September ini sekitar Rp 266 miliar.

"Targetnya tahun depan bisnis kami bisa dua kali lipat dari perolehan tahun ini," ucap Hendra.  Perusahaan ini tengah menikmati harga komoditas timbal dan zinc yang tengah mengalami kenaikan. Menurut Hendra kenaikan harga sampai 100% dibandingkan tahun lalu. Saat ini harga zinc tercatat US$ 3.100 per ton dan timbal di US$ 2.800 per ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini