JAKARTA. Angin segar datang menghampiri PT Sarana Multigriya Finansial (SMF). Angin itu berhembus setelah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan, siap memberlakukan keringanan pungutan bagi lembaga bentukan undang-undang atau pemerintah. Direktur Utama PT SMF Raharjo Adisusanto menegaskan, perusahaanya keberatan terhadap pungutan OJK. Bila ada pengecualian, diharapkan keringanan maksimal dari regulator terhadap lembaga keuangan tersebut. "Kalaupun masih ada pungutan, kami akan tetap membayar, walaupun memberatkan," ujarnya KONTAN Jumat (4/4). Sebelumnya Deputi Komisioner Pengawas Industri Keuangan Non Bank I OJK Ngalim Sawega, menjelaskan lembaga yang dibentuk undang-undang, seperti Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) serta yang dibentuk oleh pemerintah seperti PT SMF memang bisa mendapat keringanan pungutan. "Bisa sampai 0%, tapi dilihat dahulu. Setelah dihitung 0,03% dari aset, baru akan dilihat berapa persen keringanan pungutannya," ujar Ngalim.
SMF berharap keringanan pungutan OJK
JAKARTA. Angin segar datang menghampiri PT Sarana Multigriya Finansial (SMF). Angin itu berhembus setelah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan, siap memberlakukan keringanan pungutan bagi lembaga bentukan undang-undang atau pemerintah. Direktur Utama PT SMF Raharjo Adisusanto menegaskan, perusahaanya keberatan terhadap pungutan OJK. Bila ada pengecualian, diharapkan keringanan maksimal dari regulator terhadap lembaga keuangan tersebut. "Kalaupun masih ada pungutan, kami akan tetap membayar, walaupun memberatkan," ujarnya KONTAN Jumat (4/4). Sebelumnya Deputi Komisioner Pengawas Industri Keuangan Non Bank I OJK Ngalim Sawega, menjelaskan lembaga yang dibentuk undang-undang, seperti Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) serta yang dibentuk oleh pemerintah seperti PT SMF memang bisa mendapat keringanan pungutan. "Bisa sampai 0%, tapi dilihat dahulu. Setelah dihitung 0,03% dari aset, baru akan dilihat berapa persen keringanan pungutannya," ujar Ngalim.