SMF berharap semakin banyak multifinance berbisnis KPR



JAKARTA. Jumlah perusahaan pembiayaan (multifinance) yang terjun ke bisnis Kredit Perumahan Rakyat (KPR) masih minim. Hingga saat ini hanya ada 9% dari 192 perusahaan yang terjun ke bisnis tersebut.Direktur Utama SMF Erica Soeroto berharap, jumlah multifinance yang terjun ke bisnis KPR bisa lebih banyak lagi. Pasalnya, ceruk pasar KPR masih cukup besar.Erica menjelaskan, selama ini penetrasi penyaluran KPR baru 2%. "Jelas, jauh tertinggal dari negara tetangga Malaysia dan Thailand yang sudah mencapai 29% dan 17%," kata erica, Jumat (17/12) lalu.Selama ini, pembiayaan KPR 90% masih disalurkan oleh perbankan. Dimana hanya ada satu bank yang fokus pada pembiayan rumah yakni PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN). Untuk itu, Erica mengatakan banyak manfaat jika multifinance terjun ke pembiayaan KPR. "Multifinance tidak dikenakan giro wajib minimum (GWM) karena tidak menghimpun dana dari pihak ketiga. Selain itu, multifinance juga memiliki costumer based dan kapabilitas yang baik untuk melakukan koreksi," terangnya.Erica bilang, mulfnance tak perlu khawatir masuk ke pembiayaan KPR dan bersaing dengan bank. Karena porsi bisnis di pembiayaan KPR segmennya sangat besar, terutama untuk segmen low middle income dengan plafon Rp 20 juta -Rp 50 juta yang hingga kini dihindari oleh perbankan. "Dengan semakin banyaknya multifinance yang melirik pembiayaan KPR, bukan tidak mungkin akan terjadi efisiensi dan kompetisi, sehingga suku bunga KPR bisa turun. Dan, masyarakat pun bisa memiliki banyak pilihan," ujarnya.Menurut data yang dihimpun Biro Pembiayaan dan Penjaminan Bapepam LK hingga semester I-2010 baru tiga multifinace yang terdaftar menyalurkan KPR secra resmi dari total 18 yang memiliki portopolio tersebut. Total outstanding KPRnya tercatat sebesar Rp 106,5 miliar dari total pembiayaan konsumen sebear Rp 123 triliun hingga semester I-2010. Ini berarti, porsi permbiayaan KRP hanya mampu mencuil 8,6% dari total pembiayaan konsumen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Edy Can