SMF listing perdana efek EBA-SP



JAKARTA. Sarana Multigriya Finansial (Persero) telah mencatatkan efek beragun aset di Bursa Efek Indonesia.

Manajemen SMF berharap, pencatatan efek ini di bursa bisa memperluas variasi instrumen investasi Indonesia. 

Sekuritisasi atas Kredit Pemilikan Rumah (KPR) milik Bank Tabungan Negara (BTN) yang dilisting ini bertajuk EBA-SP KPR SMF BTN01. Pefindo menyebatkan rating AAA atas efek ini.  


Direktur Utama SMF, Raharjo Adisusanto berharap, listing EBA-SP bisa mengembangkan pasar pembiayaan sekunder perumahan (PPSP) di Indonesia.

"Semoga ini bisa berperan dan kami bisa menjadi bagian dari pasar modal Indonesia," ujar Raharjo, Jumat (4/11).

EBA-SP ini merupakan hasil sekuritisasi tagihan KPR BTN. Dalam transaksi ini, SMF tercatat berperan sebagai penerbit sekaligus sebagai penata sekuritisasi, pendukung kredit dan investor.

Sedangkan BTN dalam hal ini berperan sebaga kreditur asal dan sebagai penyedia jasa. Bank BRI ikut terlibat, dalam hal ini adalah sebagai wali amanat dan bank kustodian.

Hasil sekuritisasi ini, kata Raharjo, akan digunakan BTN untuk mendanai program satu juta rumah. Sekuiritisasi aset memungkinkan penyediaan dana jangka panjang dalam jumlah besar.

"Ini semua demi tujuan mulia untuk menyediakan rumah bagi penduduk Indonesia," ujar Raharjo.

Dalam rangka transparansi EBA-SP di pasar pembiyaaan sekunder perumahan, PT Penilai Harga Efek Indonesia IBPA sebagai lembaga penilian harga efek melakukan penilian dan penetapan harga pasar wajar (HPW) atas EBA-SP yang diperdagangkan di pasar sekunder. 

Harga wajar tersebut akan diterbitkan setiap hari kerja oleh IBPA dan dapat dijadikan harga referensi dalam transaksi EBA SP di pasar sekunder.

Sebagai informasi sejak 2009, SMF telah melakukan tujuh kali transaksi sekuritisasi, yang keseluruhannya bekerjasama dengan BTN. Semua EBA KPR BTN yang diterbitkan telah mendapatkan rating idAAA dari Pefindo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia