JAKARTA. PT Sarana Multigriya Finansial alias SMF semakin optimistis melihat peluang kebutuhan perumahan yang masih terbuka lebar. Di sepanjang tahun 2015 ini, SMF berharap dapat menyalurkan pembiayaan sekitar Rp 3,5 triliun. Jika berhasil terwujud, penyaluran pinjaman perusahaan ini akan tumbuh 16,66% dari realisasi tahun 2014, yakni sekitar Rp 3 triliun. "Akhir tahun lalu Rp 3 triliun lebih sedikit. Mayoritas masih perbankan," kata Raharjo Adisusanto, Presiden Direktur SMF, pekan lalu. Selain itu, perusahaan pembiayaan rumah pelat merah ini juga menyiapkan anggaran transaksi sekuritisasi menjadi Rp 2 triliun. Angka ini meningkat ketimbang realisasi tahun 2014 sebanyak Rp 1,5 triliun.
Ini berarti, SMF berharap aktivitas sekuritisasinya dapat tumbuh sebesar 33,33%. Raharjo menekankan, jika nantinya permintaan pasar semakin meningkat, SMF tentu dapat meningkatkan besaran nilai sekuritisasi tersebut. "Budget sekuritisasi tahun ini Rp 2 triliun. Kalau di pasar banyak yang mau melakukan, ya kami bisa tingkatkan,” jelasnya. Dengan target pembiayaan dan sekuritisasi tersebut, SMF berharap dapat menggenjot laba menjadi lebih dari Rp 190 miliar di 2015. Adapun hingga akhir tahun 2014, laba SMF berkisar Rp 173 miliar. Di sisi lain, Raharjo mengatakan bahwa lembaga pembiayaan sekunder tersebut berencana mengumpulkan dana di pasar modal lewat penerbitan obligasi sebesar Rp 2,5 triliun. Rencana penerbitan obligasi ini turun tipis jika dibandingkan tahun lalu yang mencapai Rp 2,8 triliun. Tapi, ini bukan berarti tren penerbitan obligasi akan menurun tahun ini. "Sebenarnya target tahun lalu juga Rp 2,5 triliun tapi karena banyak yang menawarkan dengan bunga yang masuk, kami berminat. Tapi tergantung pasar," imbuh Raharjo.