JAKARTA. PT Sarana Multigriya Financial (SMF) berusaha memperbanyak rekanan bank pembangunan daerah (BPD) guna mendongrak aset menjadi Rp 7,7 triliun atau tumbuh 26% dari tahun lalu. Direktur SMF Trisnadi Yulrisman mengatakan, SMF telah melakukan pembicaraan insentif, bahkan sudah melakukan korespondensi dengan beberapa BPD. Yakni, Bank Sumatra Utara, Sumatera Selatan, Jawa Tengah dan Bank Kalimantan Selatan. Meski sudah berkomunikasi intens, Trisnadi belum bisa memastikan kapan BPD akan melakukan kerjasama dengan pembiayaan. Saat ini, Baru Bank DKI dan Bank Nusa Tenggara Barat yang memanfaatkan fasilitas pendanaan SMF dalam menyalurkan kredit kepemilikan rumah (KPR). "Yang pasti, bank daerah jadi salah satu fokus kami," ujarnya, Rabu (24/7). Per semester I 2013, SMF telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 5,12 triliun atau tumbuh 39% dibandingkan tahun sebelumnya Rp 3,68 triliun. Peningkatan ini mendongkrak pendapatan menjadi Rp 264 miliar. Alhasil, aset SMF sekitar Rp 6,7 triliun atau tumbuh 16,72%. Adapun permodalan naik dari Rp 2,58 triliun menjadi Rp 2,72 triliun.
SMF meningkatkan kerja sama dengan bank daerah
JAKARTA. PT Sarana Multigriya Financial (SMF) berusaha memperbanyak rekanan bank pembangunan daerah (BPD) guna mendongrak aset menjadi Rp 7,7 triliun atau tumbuh 26% dari tahun lalu. Direktur SMF Trisnadi Yulrisman mengatakan, SMF telah melakukan pembicaraan insentif, bahkan sudah melakukan korespondensi dengan beberapa BPD. Yakni, Bank Sumatra Utara, Sumatera Selatan, Jawa Tengah dan Bank Kalimantan Selatan. Meski sudah berkomunikasi intens, Trisnadi belum bisa memastikan kapan BPD akan melakukan kerjasama dengan pembiayaan. Saat ini, Baru Bank DKI dan Bank Nusa Tenggara Barat yang memanfaatkan fasilitas pendanaan SMF dalam menyalurkan kredit kepemilikan rumah (KPR). "Yang pasti, bank daerah jadi salah satu fokus kami," ujarnya, Rabu (24/7). Per semester I 2013, SMF telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 5,12 triliun atau tumbuh 39% dibandingkan tahun sebelumnya Rp 3,68 triliun. Peningkatan ini mendongkrak pendapatan menjadi Rp 264 miliar. Alhasil, aset SMF sekitar Rp 6,7 triliun atau tumbuh 16,72%. Adapun permodalan naik dari Rp 2,58 triliun menjadi Rp 2,72 triliun.