MALANG. PT Sarana Multigriya Finansial Persero SMF mengaku optimis bahwa dengan dilaksanakannya program selisih suku bunga SSB ke depannya bisa memacu pembiayaan perumahan. Sebagai infomasi SSB merupakan program pemerintan baru sebagai lanjutan dari program-program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan FLPP yang tahun ini sudah habis anggarannya pada tahun ini. Nantinya dengan program ini, pemerintah memberikan subsidi suku bunga sebesar 7% dan bank tinggal membayar pokok dari KPR tersebut. Menurut Direktur Utama PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) Raharjo Adisusanto, potensi meningkatnya pembiayaan dengan adanya program selisih bunga ini disebabkan karena pemerintah hanya mengeluarkan subsidi sebesar Rp 220 miliar dibandingkan dengan Rp 5,1 triiun dari pogram FLPP. “Dengan ini maka bank membutuhkan dana yang besar untuk likudiditas dari program ini, makanya kami yakin dengan program ini potensi penyaluran pembiayaan sekunder akan semakin besar,” ujar Raharjo akhir pekan lalu.
SMF optimis pembiayaan meningkat
MALANG. PT Sarana Multigriya Finansial Persero SMF mengaku optimis bahwa dengan dilaksanakannya program selisih suku bunga SSB ke depannya bisa memacu pembiayaan perumahan. Sebagai infomasi SSB merupakan program pemerintan baru sebagai lanjutan dari program-program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan FLPP yang tahun ini sudah habis anggarannya pada tahun ini. Nantinya dengan program ini, pemerintah memberikan subsidi suku bunga sebesar 7% dan bank tinggal membayar pokok dari KPR tersebut. Menurut Direktur Utama PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) Raharjo Adisusanto, potensi meningkatnya pembiayaan dengan adanya program selisih bunga ini disebabkan karena pemerintah hanya mengeluarkan subsidi sebesar Rp 220 miliar dibandingkan dengan Rp 5,1 triiun dari pogram FLPP. “Dengan ini maka bank membutuhkan dana yang besar untuk likudiditas dari program ini, makanya kami yakin dengan program ini potensi penyaluran pembiayaan sekunder akan semakin besar,” ujar Raharjo akhir pekan lalu.