KONTAN.CO.ID - SOLO. PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF turut ikut serta mendukung program pemerintah 3 juta rumah lewat dua program utama, yakni Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dan KPR Mikro Perumahan yang dinamakan Griya Tunas.

Direktur Bisnis SMF Heliantopo mengatakan SMF ditugaskan untuk menyediakan porsi 25% dari KPR FLPP. Adapun KPR FLPP merupakan program yang ditujukan untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) guna memudahkan mereka memiliki rumah pertama.

Sejak 2018 hingga kuartal III-2025, Heliantopo menerangkan SMF telah menyalurkan porsi 25% pendanaan KPR FLPP mencapai Rp 29,92 triliun.

KKI 2025 Fasilitasi Business Matching UMKM Rp 224 Miliar

"Nilai itu setara dengan 797.120 unit rumah," ungkapnya saat konferensi pers di Solo, Sabtu (15/11/2025).

Baca Juga: Kinerja SMF 2025: Aset Tumbuh, Laba Bersih Capai Rp 432 Miliar

Heliantopo menyebut penyaluran itu merupakan hasil leveraging sebesar 1,6 kali dari Penyertaan Modal Negara (PMN) yang diterima SMF, melalui penerbitan surat utang senilai Rp 17,94 triliun.

Heliantopo menyebut salah satu kelebihan KPR FLPP adalah suku bunga yang dikenakan fix 5% sampai 20 tahun. Jadi, dia bilang suku bunga tersebut sangat membantu masyarakat berpenghasilan rendah untuk bisa memiliki rumah.

Dari awal 2025 hingga kuartal III-2025, SMF tercatat sudah menyalurkan dana untuk KPR FLPP sebesar Rp 3,59 triliun, yang digunakan untuk 87.164 unit rumah.

Selanjutnya, mengenai program Griya Tunas, Heliantopo mengatakan program itu menyasar masyarakat berpenghasilan tidak tetap atau pekerja sektor informal. Dia bilang skema Griya Tunas membantu masyarakat melakukan renovasi atau perbaikan hunian agar lebih layak huni dan dapat dijadikan sebagai tempat usaha.

Baca Juga: BNI Gandeng SMF Integrasikan Layanan Pembayaran Digital, Dukung Program 3 Juta Rumah

Heliantopo menyampaikan hingga kuartal III-2025, SMF bersama lembaga keuangan telah menyalurkan pembiayaan mikro perumahan atau Griya Tunas sebanyak 36.545 rumah dari target yang diberikan pemerintah sebesar 50.000 rumah pada 2025.

"Memang mereka selama menggunakan dana untuk memperbaiki rumahnya. Segmen yang disasar adalah informal, sehingga mereka itu kebanyakan berbisnis di rumah membuka warung, menjual baso, dan lainnya. Intinya, rumah mereka diperbaiki," tuturnya.

Heliantopo berharap Griya Tunas dapat menjadi salah satu solusi backlog kelayakan hunian. Sebab, angka backlog perumahan masih terbilang cukup besar yang berdasarkan data Susenas BPS 2024 berjumlah 25,3 juta.

“Melalui Griya Tunas, mereka dapat meningkatkan kualitas tempat tinggal, sekaligus mendukung produktivitas usahanya," kata Heliantopo.

Selanjutnya: Dana Senilai Rp 492,13 Triliun Telah Mengalir Untuk Kredit Program Perumahan

Menarik Dibaca: 14 Inspirasi Warna Cat Dapur yang Bikin Mood Naik dan Ruangan Terlihat Lebih Cerah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News