JAKARTA. PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau biasa disebut SMF pada tahun ini kembali menargetkan penerbitah surat hutang sebesar Rp 2,5 triliun. Sebelumnya, pada kuartal I, SMF telah menerbitkan surat hutang senilai Rp 297 miliar.Direktur Utama SMF, Raharjo Adisusanto mengatakan, pada mulanya SMF berencana untuk menerbitkan surat hutang sebesar Rp 500 miliar pada kuartal I. Namun melihat kondisi pasar dengan bunga yang masih cukup tinggi, maka SMF hanya berani menerbitkan surat hutang sebesar Rp 297 miliar yang dibagi ke dalam surat hutang tenor 1 tahun dengan bunga 9,1% sebesar Rp 60 miliar dan surat hutang tenor 3 tahun dengan bunga 10% sebesar Rp 237 miliar. Di tahun 2014, SMF sebenarnya menargetkan penerbitan surat hutang sama besarnya dengan target pada tahun 2013 yang sebesar Rp 2,5 triliun. Penerbitan surat hutang ini sebagian besar masih digunakan untuk sumber pendanaan penyalur KPR di sektor pembiayaan perumahan baik melalui sekuritisasi ataupun melalui penyaluran pinjaman.Raharjo menambahkan, SMF tidak memasang target lebih tinggi dari tahun lalu karena SMF masih akan sangat berhati-hati dalam melakukan penerbitan kupon obligasi di tahun ini. Tingkat suku bunga yang masih tinggi menjadi penyebab terjadinya penundaan penerbitan obligasi dan pengurangan nilai obligasi yang diterbitkan SMF tahun ini.Biarpun begitu, SMF masih optimistis akan bisa kembali menerbitkan surat hutang jika situasi pasar sudah cukup bagus. SMF sendiri rencananya akan kembali menerbitkan surat hutang pada kuartal II nanti. "Kuartal II nanti mungkin kita bisa terbitkan surat hutang dengan nilai yang lebih tinggi lagi," ujar Raharjo.Di tahun lalu, SMF mencatatkan penerbitan surat utang sebesar Rp 2,139 triliun dengan melalui penerbitan obligasi PUB II Tahap II sebesar Rp 1,119 triliun dan dua kali penerbitan MRN dengan total dana sebesar Rp 1,020 triliun. Sampai dengan akhir tahun 2013, posisi (outstanding) surat utang SMF mencapai Rp 4,644 triliun, sedangkan posisi (outstanding) penyaluran pinjaman mencapai Rp 6,230 triliun. Tahun lalu SMF mengalami kekurangan pendanaan dari surat hutang sehingga harus mengambil kekurangan dana dari ekuitas. Raharjo bilang, ini disebabkan lesunya sambutan pasar terhadap penerbitan obligasi pada 2013. "Pasar tidak mendukung penerbitan obligasi, untuk itu kita menggunakan ekuitas untuk pendanaan," ujar Raharjo. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
SMF targetkan penerbitan obligasi sebesar Rp 2,5 T
JAKARTA. PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau biasa disebut SMF pada tahun ini kembali menargetkan penerbitah surat hutang sebesar Rp 2,5 triliun. Sebelumnya, pada kuartal I, SMF telah menerbitkan surat hutang senilai Rp 297 miliar.Direktur Utama SMF, Raharjo Adisusanto mengatakan, pada mulanya SMF berencana untuk menerbitkan surat hutang sebesar Rp 500 miliar pada kuartal I. Namun melihat kondisi pasar dengan bunga yang masih cukup tinggi, maka SMF hanya berani menerbitkan surat hutang sebesar Rp 297 miliar yang dibagi ke dalam surat hutang tenor 1 tahun dengan bunga 9,1% sebesar Rp 60 miliar dan surat hutang tenor 3 tahun dengan bunga 10% sebesar Rp 237 miliar. Di tahun 2014, SMF sebenarnya menargetkan penerbitan surat hutang sama besarnya dengan target pada tahun 2013 yang sebesar Rp 2,5 triliun. Penerbitan surat hutang ini sebagian besar masih digunakan untuk sumber pendanaan penyalur KPR di sektor pembiayaan perumahan baik melalui sekuritisasi ataupun melalui penyaluran pinjaman.Raharjo menambahkan, SMF tidak memasang target lebih tinggi dari tahun lalu karena SMF masih akan sangat berhati-hati dalam melakukan penerbitan kupon obligasi di tahun ini. Tingkat suku bunga yang masih tinggi menjadi penyebab terjadinya penundaan penerbitan obligasi dan pengurangan nilai obligasi yang diterbitkan SMF tahun ini.Biarpun begitu, SMF masih optimistis akan bisa kembali menerbitkan surat hutang jika situasi pasar sudah cukup bagus. SMF sendiri rencananya akan kembali menerbitkan surat hutang pada kuartal II nanti. "Kuartal II nanti mungkin kita bisa terbitkan surat hutang dengan nilai yang lebih tinggi lagi," ujar Raharjo.Di tahun lalu, SMF mencatatkan penerbitan surat utang sebesar Rp 2,139 triliun dengan melalui penerbitan obligasi PUB II Tahap II sebesar Rp 1,119 triliun dan dua kali penerbitan MRN dengan total dana sebesar Rp 1,020 triliun. Sampai dengan akhir tahun 2013, posisi (outstanding) surat utang SMF mencapai Rp 4,644 triliun, sedangkan posisi (outstanding) penyaluran pinjaman mencapai Rp 6,230 triliun. Tahun lalu SMF mengalami kekurangan pendanaan dari surat hutang sehingga harus mengambil kekurangan dana dari ekuitas. Raharjo bilang, ini disebabkan lesunya sambutan pasar terhadap penerbitan obligasi pada 2013. "Pasar tidak mendukung penerbitan obligasi, untuk itu kita menggunakan ekuitas untuk pendanaan," ujar Raharjo. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News