SMGR akan bangun empat pabrik baru



JAKARTA. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) menyiapkan serangkaian ekspansi mengawali tahun 2013. SMGR akan membangun tiga pabrik kemasan dan satu pabrik batching plant (memproduksi beton ready mix)

Menurut Dwi Sutjipto, Direktur Utama SMGR, pabrik kemasan itu akan dibangun di Pontianak, Kalimantan Barat; di Banjarmasin, Kalimantan Selatan; dan di Kalimantan Timur. "Kami sudah punya batching plant di Bekasi dan akan menambah satu lagi," papar dia, pekan lalu.

Menurut Dwi, kebutuhan dana membangun satu pabrik Rp 100 miliar-Rp 200 miliar. Dana itu sudah masuk anggaran belanja modal alias capital expenditure (capex) SMGR sebesar US$ 400 juta-US$ 600 juta. Asal dana itu dari utang dan kas internal. SMGR juga berencana menerbitkan obligasi.


Ahyanizzam, Direktur Keuangan SMGR bilang, SMGR kini tengah menjajaki pendanaan dari lembaga kredit ekspor alias export credit agency (ECA). Beban pinjaman ECA, menurut dia, jauh lebih murah.

Sebagai ancar-ancar, beban bunga kredit dari ECA sekitar 5% per tahun. "Kami akan mengambil pinjaman sebesar 85% dari total kebutuhan pendanaan pembangunan pabrik," tutur dia.

SMGR akan memanfaatkan utang ECA untuk pembelian mesin dan peralatan utama pabrik. Maklum, anggaran pembelian mesin menghabiskan sekitar 60% dari total investasi pabrik.

Kerek pangsa pasar

SMGR juga akan membangun dua pabrik baru di Sumatera (SGG III) dan Jawa (SGG IV). Kebutuhan dana membangun SGG III mencapai Rp 3,25 triliun, pabrik SGG IV membutuhkan Rp 3,72 triliun. SMGR menargetkan kedua pabrik itu selesai tahun 2015-2016.

SMGR menargetkan mampu menguasai 45% pangsa pasar semen nasional di tahun 2013. Target tersebut naik daripada penguasaan pangsa pasar tahun 2012 yang sebesar 41%.

Menurut Dwi, pangsa pasar itu ditopang ekspansi di 2013. "Kami tidak ingin mengganggu persaingan yang sudah ada. Jadi target tidak terlalu agresif," ujar Dwi. Saat ini pesaing ketat justru muncul dari perusahaan semen di Malaysia yang ekspansi ke regional.

Tahun 2012, SMGR menargetkan pendapatan Rp 19,6 triliun. Tahun ini, pendapatan SMGR diproyeksikan naik 20% menjadi Rp 23,62 triliun. Angka itu belum termasuk hasil ekspansi regional.

Jika memasukkan hasil ekspansi regional, pendapatan SMGR bisa mencapai Rp 25 triliun. Sementara estimasi laba bersih di 2013 naik 10% dari prediksi tahun 2012 sekitar Rp 3,38 triliun.

Manajemen SMGR berniat membagikan dividen laba tahun 2012 di kuartal II-2013. Porsi pembagian dividen sekitar 50% dari laba bersih.Analis Kim Eng Securities, Anthony Yunus yakin, prospek bisnis SMGR masih cerah. "Permintaan dalam negeri bisa tumbuh 9%-11% di 2012 sampai 2014," ujar dia.

Menurutnya, hasil ekspansi SMGR akan diserap pasar. Dia merekomendasikan beli saham SMGR dengan target Rp 16.500 per saham. Pada perdagangan Jumat (28/12), saham SMGR ditutup di Rp 15.850 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Avanty Nurdiana