SMGR akan tambah pinjaman Rp 1,9 triliun



JAKARTA. Di tengah giatnya ekspansi yang dilakukan, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) terus mencari pendanaan. Kali ini, SMGR akan menambah utang sebesar Rp 1,9 triliun. Nah, pinjaman ini memiliki bunga di kisaran 9% sampai 9,5%, dengan tenor 3 tahun.

"Penandatanganannya sekarang. Tapi penarikannya nanti di kuartal keempat 2015," ucap Direktur Keuangan SMGR, Ahyanizzaman, Rabu, (7/5).

Pinjaman ini SMGR peroleh dari sindikasi beberapa bank. Di situ, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) berlaku sebagai lead arranger. Nantinya, BMRI juga akan mengajak bank nasional lain untuk penggelontoran kreditnya.


SMGR akan menggunakan kredit ini untuk pengembangan pabrik semen Indarung VI. Secara keseluruhan, pabrik tersebut bernilai Rp 3 triliun.

Tadinya, Ahyanizzaman berpikir akan menggunakan 70% pinjaman perbankan untuk investasi kredit tersebut. Namun melihat kas internal yang cukup kuat, porsi dana eksternalnya pun menurun jadi sekitar 50% sampai 60%. Kas dan setara kas SMGR tercatat Rp 4,62 triliun pada kuartal pertama 2014.

Dalam pembangunan pabrik Indarung VI tersebut, sebagian besar kebutuhan dananya berdenominasi Dalam Rupiah. Ahyanizzaman menyebut, porsi dollar dalam investasi pabriknya adalah 40% untuk mesin.

Emiten pelat merah ini pun baru saja melakukan penambahan utang senilai US$ 100 juta dari BMRI dan Standard Chartered. Tenor yang didapat untuk pinjaman itu adalah 5 tahun.

Dana itu akan digunakan untuk merestrukturisasi kredit investasi anak usahanya Thang Long. Kini, SMGR tengah menunggu izin dari bank sentral Vietnam.

SMGR tercatat memiliki utang dalam mata uang Dong senilai Rp 266,1 miliar. Dengan restrukturisasi utang, bunga utangnya akan terpangkas dari 13% sampai 15% menjadi sekitar 3%.

Ahyanizzaman mengatakan, pihaknya mengantisipasi risiko valuta asing dengan natural hedging berupa ekspor produk. Jadi, hasil ekspornya yang akan digunakan untuk membayar bunga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri