SMGR akan terbitkan obligasi Rp 3,5 triliun



JAKARTA. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) akan menerbitkan obligasi berkelanjutan alias penawaran umum berkelanjutan (PUB) pada tahun 2016. Dana hasil penerbitan obligasi akan digunakan untuk mendanai investasi pembangunan pabrik baru.

Ahyanizzaman, Direktur Keuangan Semen Indonesia, mengatakan, total nilai penerbitan obligasi ini bisa mencapai Rp 3,5 triliun. "Ini bisa dilakukan secara bertahap, tidak harus langsung karena untuk proyek sifat penarikannya bertahap," kata Ahyanizzaman, Rabu (11/11).

Ahyanizzaman menambahkan, tahun depan SMGR akan menerbitkan sekitar 20% sampai 30% dari total nilai penerbitan obligasi tersebut. Kemudian, tahun kedua sebesar 60% sampai 70%.


Bila masih ada sisa, SMGR akan menerbitkan sisa PUB sebesar 10% pada 2018. Semen Indonesia akan menerbitkan obligasi bertenor menengah, antara 5 tahun sampai 8 tahun.

Tapi, Ahyanizzaman belum dapat memastikan bentuk denominasi obligasi tersebut. "Kalau selain dalam rupiah, kan, harus memikirkan hedging-nya seperti apa," ujar dia. Semen Indonesia belum menunjuk penjamin emisi penerbitan obligasi.

Proses penunjukan akan dilakukan setelah agenda Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tahunan pada triwulan pertama tahun depan. Dalam RUPSLB, SMGR akan sekaligus memaparkan rencana anggaran belanja modal alias capital expenditure (capex) tahun depan.

SMGR memproyeksikan capex tahun 2016 sekitar Rp 7 triliun. Komposisi pendanaan capex tahun depan akan berasal kas internal dan sumber eksternal dengan masing-masing porsi 50%. Pendanaan eksternal akan berasal dari pinjaman bank dan obligasi.

Mayoritas capex akan dialokasikan untuk investasi pembangunan pabrik baru. Salah satunya tahun depan SMGR berencana membangun pabrik di Pidie, Provinsi Aceh.

Direktur Utama Semen Indonesia Suparni bilang, dana investasi untuk pembangunan pabrik Pidie sekitar Rp 3,5 triliun sampai Rp 4 triliun. "Itu baru untuk mesin saja, belum termasuk lahan dan pembangunan jalan," kata Suparni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie