JAKARTA. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) membidik pertumbuhan 6% pada tahun depan. Hal ini mencermati peningkatan yang terjadi pada semester II tahun ini dengan peningkatan tajam dibandingkan semester I. Apalagi tahun depan juga proyek-proyek multiyears pemerintah sudah dapat digeber sejak awal tahun. Sehingga dampaknya dapat dirasakan sejak awal tahun depan. Suparni, Direktur Utama SMGR mengaku tahun depan merupakan tahun yang baik untuk SMGR. Apalagi peningkatan di semeter II tahun ini sangat signifikan terhadap semester I. Penyebabnya adalah mulai jalannya proyek-proyek pembangunan oleh pemerintah di semeter II.
"Oh iya sangat meningkat. Meningkatnya di semeter II karena semester I itu low. Semester II itu, kalau terhadap semeter I kemarin, kira-kira peningkatannya sekitar 8%," ujarnya, Kamis (17/12). Dirinya mengaku optimis kondisi pasar pada tahun depan akan lebih baik. Apalagi pada tahun depan dua pabrik baru SMGR akan mulai beroperasi, yakni Pabrik di Rembang, Jawa Tengah dan Indarung, Sumatera Barat yang masing-masing memiliki kapasitas 3 juta ton setahun. "Target tahun depan, kami harapannya bahwa konsumsi domestik akan tumbuh 5-6%, kita berada pada angka industri itu. Tahun 2016 ya dari kita jual sekarang 28,7 juta ton itu tumbuh 5-6%," lanjutnya. Saat ini, SMGR memproduksi 28,7 juta ton semen dengan mayoritas dipasarkan ke dalam negeri. Hanya 300-400 ribu ton yang dipasarkan keluar negeri, seperti Sri Lanka, Bangladesh, dan Timor Lester. Suparni bilang, momentum kenaikan di semester II akan membuat pertumbuhan yang signifikan sepanjang tahun depan. Ia memprediksi peningkatan penjualan sudah dapat dirasakan sejak bulan Januari hingga akhir tahun. Fokus SMGR saat ini adalah menggarap pasar domestik. SMGR akan mempertahankan penguasaan pasar domestik di range 41-44%. Sedangkan untuk pengembangan regional akan berada di level 15%.