JAKARTA. PT Semen Indonesia Tbk akan membangun sedikitnya delapan pabrik pengemasan alias packing plant baru di Indonesia. Rencananya, kapasitas produksi masing-masing pabrik pengemasan itu sekitar 600.000 ton semen per tahun. Agung Wiharto, Sekretaris Perusahaan Semen Indonesia mengestimasi biaya investasi pembangunan pabrik pengemasan berkisar Rp 130 miliar hingga Rp 150 miliar per pabrik. Itu artinya, Semen Indonesia akan membutuhkan dana minimal Rp 1,04 triliun sampai Rp 1,2 triliun untuk pembanguunan pabrik pengemasan baru. Dua pabrik rencananya akan dibangun di Balikpapan, Kalimantan Timur. Sementara sisanya, manajemen sedang mengkaji sejumlah kawasan, seperti Pontianak, Lombok, Bali, Sumatra Utara, Bitung, dan Maluku.
Tahun ini, menurut Agung, perusahaan semen berkode SMGR ini akan membangun satu pabrik pengemasan di Balikpapan, Kalimantan Timur. Akhir pekan lalu, perusahaan semen berkode saham SMGR ini telah melakukan peletakan batu pertama alias groundbreaking atas pabrik barunya tersebut. "Kami masih melihat perkembangan ke depan untuk membangun pabrik baru lainnya," ujar Agung, Minggu (17/3). Jadi, lanjut Agung, bisa saja ada pabrik baru lain yang juga akan dibangun tahun 2013. Pabrik pengemasan di Balikpapan ini merupakan pabrik pengemasan ketiga yang berada di Kalimantan Timur. Dua pabrik lainnya masing-masing berlokasi di Samarinda dan Banjarmasin. Adapun pabrik pengemasan di Banjarmasin akan beroperasi pada Oktober 2013 mendatang. Sementara, target operasi pabrik di Balikpapan ini adalah September 2014. Hingga sekarang, perusahaan yang awalnya bernama Semen Gresik ini telah mengoperasikan 15 unit packing plant. Lokasinya tersebar di sejumlah daerah, di antaranya Aceh, Dumai, Batam, Teluk Bayur (Padang), Tanjung Priok (Jakarta), Tuban, Celukan Bawang (Bali), Banyuwangi, dan Sorong. Di samping itu, ada beberapa pabrik yang sedang tahap konstruksi dan ditargetkan rampung tahun ini. Pabrik itu terletak di Banjarmasin dan Lampung. Agung berharap, kehadiran sejumlah pabrik pengemasan baru ini bisa berkontribusi menekan beban operasional, khususnya biaya transportasi dan distribusi semen. Sekedar gambaran, sepanjang 2012, beban usaha SMGR meningkat sebesar 15% menjadi Rp 3,11 triliun. Pendapatan dan laba bersih perusahaan itu sama-sama naik. Per akhir Desember 2012, pendapatan SMGR naik sebesar 19.67% menjadi Rp 19,59 triliun. Sedangkan laba naik sebesar 23% menjadi Rp 4,84 triliun.
Pabrik Semen Selain packing plant, BUMN semen ini juga akan mulai membangun dua pabrik baru. Lokasinya terletak di Indarung, Sumatra Barat (SGG III) dan Rembang, Jawa Tengah (SGG IV). Kapasitas masing-masing pabrik sebesar tiga juta ton per tahun. Pabrik SGG III akan memakan biaya sekitar Rp 3,25 triliun, sedangkan SGG IV sekitar Rp 3,7 triliun. Sehingga, total dana yang dibutuhkan mencapai Rp 6,95 triliun. "Di tahun pertama, biaya yang diperlukan untuk pembangunan dua pabrik itu 25%-30% dari total kebutuhan biaya," jelas Agung. Dengan demikian, perseroan akan menggelontorkan fulus sekitar Rp 1,73 triliun hingga Rp 2,08 triliun untuk pembangunan pabrik baru di tahun 2013. Kebutuhan dana tersebut sudah masuk ke dalam alokasi belanja modal (capex) SMGR tahun ini. Manajemen Semen Indoensia menganggarkan belanja modal sebesar Rp 5 triliun. Dana tersebut akan dipenuhi dari kas internal dan pinjaman perbankan. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Amailia Putri