JAKARTA. PT Semen Indonesia Tbk menargetkan volume ekspor 1 juta semen pada tahun ini. Target tersebut hampir dua kali lipat ketimbang realisasi ekspor tahun lalu, yakni 599.510 ton semen. Salah satu anak perusahaan yang menjalankan tugas ekspor adalah PT Semen Padang di Indarung, Sumatera Barat. Kebetulan kapasitas produksi perusahaan itu juga meningkat mulai Desember 2016. Beroperasinya pabrik Indarung VI membikin kapasitas produksi Semen Padang yang semula 4,4 juta ton semen per tahun, menjadi 7,4 juta ton semen per tahun. Semen Padang sudah merealisasikan ekspor 22 ton semen ke Sydney, Australia pada kuartal I ini. Mereka mengangkut semen dengan menggunakan kapal Meratus Minahasa V.1705S.
Ekspor semen tersebut menjadi bagian dari total target ekspor Semen Padang khusus ke Australia saja pada tahun 2017, yakni 200.000 ton semen. Semen yang mereka kirim ke Benua Kanguru berupa ordinary portland cement (OPC) tipe 1 dengan kemasan kantong 20 kilogram (kg). Perlu diketahui, tahun lalu, Semen Padang menjadi tulang punggung ekspor Semen Indonesia. Perusahaan itu mengekspor 469.141 ton semen atau 78,25% terhadap total penjualan ekspor Semen Indonesia. Sisa 21,75% porsi ekspor atau 130.369 ton semen, merupakan hasil ekspor PT Semen Tonasa. Perusahaan itu beroperasi di Pangkep, di Sulawesi Selatan. Semen Tonasa memiliki tiga pabrik semen dengan total kapasitas terpasang 7,8 juta ton semen per tahun. Mereka juga memiliki sembilan fasilitas pengantongan semen, lengkap dengan dermaga dan lima gudang penyangga. Agung Wiharto, Sekretaris Perusahaan PT Semen Indonesia Tbk mengatakan, selama ini mayoritas pasar Semen Indonesia adalah negara-negara Asia seperti Srilangka, Banglades, Filipina dan Maladewa. Selain Asia, perusahaan berkode saham SMGR di Bursa Efek Indonesia itu mengekspor semen ke Mauritius. Pasar utama domestik Namun, sebenarnya negara tujuan ekspor Semen Indonesia tak selalu sama saban tahun. Menurut catatan internal perusahaan itu, mereka pernah mengekspor semen ke Pantai Gading. Manajemen Semen Indonesia beralasan, keputusan ekspor senantiasa mempertimbangkan kebutuhan semen dalam negeri dan pemesan luar negeri. "Kami masih mengutamakan kebutuhan domestik, kalau ada sisa kami ekspor," ujar Agung kepada KONTAN, Rabu (22/2). Sebagai catatan, total penjualan Semen Indonesia tahun 2016 yakni 26.281.653 ton semen. Sebanyak 25.682.143 ton semen, mereka jajakan di pasar dalam negeri. Sementara volume ekspor adalah 599.510 ton semen tadi. Volume penjualan ekspor tersebut hanya mencuil porsi 2,28% terhadap total penjualan.
Volume total penjualan semen tahun 2016 turun 0,64% ketimbang penjualan tahun 2015 yang sebanyak 26.450.732 ton semen. Namun, catatan volume ekspor tahun 2016 justru naik lebih dari 20% ketimbang tahun 2015. Berdasarkan pemberitaan KONTAN sebelumnya, tahun ini Semen Indonesia menargetkan total penjualan sekitar 27,6 juta ton semen. Target itu sekitar 5% lebih tinggi ketimbang realisasi penjualan tahun lalu. Di samping merancang penjualan, Semen Indonesia mengawal kelanjutan pabrik semen di Rembang, Jawa Tengah yang sempat kena semprit Mahkamah Agung (MA). Sebab, proyek pabrik ini masih harus memperbaiki analisis dampak lingkungan (Amdal). "Diharapkan pada Maret atau April ini sudah beroperasi," tutur Agung. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Rizki Caturini