JAKARTA. Merger perusahaan asal Swiss Holcim Ltd dan perusahaan asal Prancis Lafarge SA menjadi aksi menggemparkan bagi industri semen dunia. Terbentuknya nilai pasar US$ 60 miliar dari perusahaan peleburan tersebut, lantas menimbulkan kewajiban divestasi aset HolcimLafarge pada negara yang berpangsa pasar besar. Terkait hal itu, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) pun mengincar aset divestasi HolcimLafarge tersebut. "Peluang kita bisa mengambilalih karena HolcimLafarge punya kewajiban menjual asetnya," ungkap Direktur Keuangan SMGR Ahyanizzaman, Kamis, (28/8). Dus, SMGR berniat menyasar opsi ini karena rencana ekspansinya di Myanmar yang belum juga rampung. Tadinya, SMGR yakin bisa menancapkan kuku di Myanmar pada semester kedua 2014. Namun ternyata, niatan tersebut terpaksa harus mundur ke tahun depan.
SMGR incar aset HolcimLafarge
JAKARTA. Merger perusahaan asal Swiss Holcim Ltd dan perusahaan asal Prancis Lafarge SA menjadi aksi menggemparkan bagi industri semen dunia. Terbentuknya nilai pasar US$ 60 miliar dari perusahaan peleburan tersebut, lantas menimbulkan kewajiban divestasi aset HolcimLafarge pada negara yang berpangsa pasar besar. Terkait hal itu, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) pun mengincar aset divestasi HolcimLafarge tersebut. "Peluang kita bisa mengambilalih karena HolcimLafarge punya kewajiban menjual asetnya," ungkap Direktur Keuangan SMGR Ahyanizzaman, Kamis, (28/8). Dus, SMGR berniat menyasar opsi ini karena rencana ekspansinya di Myanmar yang belum juga rampung. Tadinya, SMGR yakin bisa menancapkan kuku di Myanmar pada semester kedua 2014. Namun ternyata, niatan tersebut terpaksa harus mundur ke tahun depan.