KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Semen Indonesia Tbk (
SMGR) turut menanggapi dampak pemberian insentif PPN untuk sektor properti terhadap kinerja produsen di dalam negeri. Sekadar catatan, awal Maret lalu, pemerintah mulai memberlakukan diskon PPN 100% untuk rumah tapak dan rumah susun dengan harga maksimal Rp 2 miliar serta diskon PPN sebesar 50% untuk harga jual rumah tapak dan rumah susun berkisar antara Rp 2 miliar sampai Rp 5 miliar. Direktur Strategi Bisnis dan Pengembagaan Usaha Semen Indonesia Fadjar Judisiawan mengatakan, insentif di sektor properti diharapkan akan memberikan dampak positif tak hanya di sektor tersebut, melainkan juga mendorong permintaan di industri bahan bangunan, termasuk semen.
Dia menilai, mayoritas permintaan semen di Indonesia ditujukan untuk semen kantong dengan komposisi pangsa pasar sekitar 75%, sedangkan semen curah yang biasa dipakai untuk proyek-proyek infrastruktur memiliki pangsa pasar sekitar 25%.
Baca Juga: Terdampak Positif PPN Properti, Penjualan Semen Bulan Maret Mulai Mendaki Proyek-proyek properti seperti perumahan sederhana atau perumahan lantai satu biasanya menggunakan semen kantong. “Sementara untuk properti dua lantai ke atas biasanya menggunakan campuran antara produk semen kantong dan beton siap pakai,” tambah dia, Kamis (22/4).
SMGR sendiri memiliki beberapa produk semen yang telah beredar di pasaran seluruh Indonesia. Di antaranya Semen Andalas, Semen Padang, Semen Tonasa, Semen Gresik, dan Semen Dynamix.
Selain itu, ada beberapa produk dan solusi khusus untuk proyek-proyek kawasan properti seperti Dekocrete atau beton dengan dekorasi warna yang inovatif, Speedcrete atau beton cepat kering dalam 10 jam, dan Thrucrete atau beton berpori dengan daya serap air tinggi. Tak hanya itu, tahun 2020 lalu, SMGR baru saja meluncurkan Semen Dynamix Masonry, yaitu semen kantong khusus aplikasi plesteran dan pasangan bata dengan kualitas tepat guna dan harga efisien. Solusi lain yang ditawarkan SMGR adalah Minimix yang merupakan armada truk readymix dalam ukuran dan kapasitas yang lebih kecil. “Ini sesuai untuk memenuhi kebutuhan beton siap pakai pada proyek pembangunan properti skala kecil,” pungkas Fadjar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .