SMGR suplai beton tol Jakarta-Cikampek



KONTAN.CO.ID - PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) tak kurang akal memanfaatkan produksi semen sendiri. Melalui PT Semen Indonesia Beton, mereka memacu bisnis beton siap pakai alias ready mix yang memanfaatkan semen sebagai salah satu bahan baku.

Wedo Wiroaji, Direktur Utama PT Semen Indonesia Beton, menjelaskan, Semen Indonesia Beton memiliki 45 batching plant atau mesin pengaduk ready mix di Jawa, Sumatra, Sulawesi dan Nusa Tenggara Barat. Total kapasitas produksinya 2,8 juta meter kubik (m3) ready mix per tahun.

Sejumlah proyek di tangan Semen Indonesia Beton seperti light rail transit (LRT), tol Trans Jawa dan tol Trans Sumatra. Pada proyek LRT, mereka menyuplai ready mix untuk PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Nilai kontraknya Rp 396 miliar dan akan berakhir September tahun ini.


Terbaru, Semen Indonesia Beton mengantongi kontrak pengadaan ready mix untuk proyek tol Jakarta-Cikampek II (elevated) dan jalan tol dalam kota Jakarta. Hanya saja, mereka tak menyingkap nilai kontrak yang didapat.

Semen Indonesia Beton melihat, potensi pasar ready mix sejalan dengan pertumbuhan semen kantong. Mereka memperkirakan pertumbuhan konsumsi semen kantong sebesar 20% pada tahun 2011, bakal naik menjadi 23%-24% pada tahun ini. Pasar utamanya adalah Jawa yang mencuil porsi 26%.

Meski prospek readymix menjanjikan, margin bisnis itu tak setinggi produk bahan bangunan lain. "Kondisi pasar ini perlu dukungan dari pemerintah untuk terus dijaga kestabilannya," ujar Wedo kepada KONTAN, Senin (21/8).

Hingga semester I 2017, Semen Indonesia mencetak pendapatan beton siap pakai sebesar Rp 777,4 miliar. Nilai itu setara 6,11% terhadap total pendapatan yang sekitar Rp 12,71 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini