KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sinar Mas Multiartha Tbk (
SMMA) menyebut belanja modal pada tahun depan akan difokuskan untuk pengembangan sektor IT atau digitalisasi. Mengenai hal itu, Direktur SMMA Felix mengatakan rencana itu sejalan dengan masuknya era digitalisasi, yang mana semua proses sudah serba digital. "Adapun porsi modal untuk IT pada tahun depan lebih besar, bisa lebih 50% dari total keseluruhan," ucapnya kepada Kontan.co.id, Senin (18/12). Felix menyampaikan perusahaannya akan banyak investasi di IT untuk proses digitalisasi sejalan juga dengan rencana Bank Sinarmas yang sebentar lagi mau spin-off syariah sehingga perlu belanja modal, khususnya di sektor IT.
Baca Juga: SMMA Sebut Lini Bisnis Asuransi Jadi Penyumbang Laba Terbesar Perusahaan Selain itu, dia pun menilai sekarang semua sistem sudah menerapkan digitalisasi sehingga SMMA mau memperkuat dan mendorong semua lini bisnis untuk serba online. "Kami sekarang mau mengikuti era digitalisasi," ungkapnya. Dengan demikian, Felix menyatakan saat ini pembukaan cabang baru sudah tak perlu lagi karena semua sudah digitalisasi. Meskipun dia bilang cabang merupakan hal yang penting, tetapi saat ini dianggap sudah tak perlu banyak orang lagi yang berada di cabang tersebut karena semua sudah serba digital. "Jadi, hanya beberapa orang saja. Kalau dahulu teller harus 10 orang, sekarang mungkin 2 saja juga cukup dan hanya representasi saja. Tentu mengurangi biaya operasional juga," ujarnya. Felix pun menampik jika fokus perusahaan terhadap digital akan menyebabkan pengurangan jumlah pegawai. Menurutnya, digitalisasi juga sebagai proses penyempurnaan kinerja perusahaan.
Sementara itu, dia mengatakan SMMA belum bisa membeberkan nominal belanja modal yang akan dikeluarkan perusahaan pada tahun depan. Felix mengatakan saat ini SMMA masih menggodok dan membahas belanja modal sehingga belum bisa diumumkan. Dia hanya membeberkan bahwa fokus utama perusahaan tahun depan ke sektor digital. Berdasarkan data paparan publik, SMMA mencatatkan nilai ekuitas hingga September 2023 sebesar Rp 25,41 triliun. Nilai itu tumbuh 6,81%, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 23,79 triliun. Adapun aset SMMA hingga September 2023 tercatat sebesar Rp 113,95 triliun. Angka itu terkontraksi sebesar 9,21%, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 125,52 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .