JAKARTA. PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT) berniat melakukan diversifikasi bisnis. Entitas Rajawali Group itu berencana masuk ke bisnis pembangkit listrik mulut tambang. SMMT akan ikut konsorsium bersama tiga atau empat perusahaan lainnya, termasuk dua perusahaan asing, untuk membangun pembangkit listrik berkapasitas 300-600 megawatt (MW) dengan nilai investasi mencapai US$ 360 juta–US$ 720 juta. Direktur Utama SMMT Roza Permana Putra mengatakan, kebutuhan dana untuk membangun pembangkit listrik tersebut sekitar US$ 1 juta-US$ 1,2 juta per MW. Tapi, SMMT tidak akan menjadi pemegang saham mayoritas dalam konsorsium tersebut.
Kendati demikian, perusahaan masih bisa memperoleh benefit. Sebab, dengan masuknya SMMT ke dalam konsorsium itu, perusahaan bisa memasukan menyuplai batubara ke pembangkit listrik tersebut. "Jadi, kami akan suplai batubara sekaligus menjadi pemegang saham," ujar Roza, Senin (5/6).