JAKARTA. Rencana PT Eatertainment International Tbk (SMMT) banting setir ke sektor tambang kian terbuka. Pasalnya, Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan hari ini (18/6) menyetujui rencana tersebut. Pemegang saham setuju untuk mengubah bidang usaha dari industri jaringan restoran, menjadi perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batubara."Rencananya perseroan akan mengambil alih 99,12% saham PT Nagamas Makmur Jaya yang secara tidak langsung menguasai 39% kepemilikan efektif di PT Internasiona Prima Coal (IPC)," kata Komisaris Utama SMMT Darjoto Setyawan dalam paparan publik yang diselenggarakan Senin (18/6). IPC merupakan perusahaan patungan antara Rajawali Grup dengan PT Bukit Asam Tbk (PTBA), di mana masing-masing memiliki saham sebesar 49% dan 51%.Selain itu, SMMT juga berencana mengambil saham baru yang dikeluarkan oleh PT Rajawali Resources. Perusahaan ini memiliki 85% saham di PT Triaryani (TRI) selaku pemegang konsesi batubara di Sumatera Selatan sekitar 2.100 ha.
SMMT dapat restu banting setir ke bisnis tambang
JAKARTA. Rencana PT Eatertainment International Tbk (SMMT) banting setir ke sektor tambang kian terbuka. Pasalnya, Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan hari ini (18/6) menyetujui rencana tersebut. Pemegang saham setuju untuk mengubah bidang usaha dari industri jaringan restoran, menjadi perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batubara."Rencananya perseroan akan mengambil alih 99,12% saham PT Nagamas Makmur Jaya yang secara tidak langsung menguasai 39% kepemilikan efektif di PT Internasiona Prima Coal (IPC)," kata Komisaris Utama SMMT Darjoto Setyawan dalam paparan publik yang diselenggarakan Senin (18/6). IPC merupakan perusahaan patungan antara Rajawali Grup dengan PT Bukit Asam Tbk (PTBA), di mana masing-masing memiliki saham sebesar 49% dan 51%.Selain itu, SMMT juga berencana mengambil saham baru yang dikeluarkan oleh PT Rajawali Resources. Perusahaan ini memiliki 85% saham di PT Triaryani (TRI) selaku pemegang konsesi batubara di Sumatera Selatan sekitar 2.100 ha.