JAKARTA. Biaya operasional perusahaan tambang batubara diperkirakan akan naik. Ini dipicu wacana pemerintah yang akan mengenakan royalti sebesar 10% terhadap izin usaha pertambangan (IUP) batubara. Namun, Hendra Surya, Direktur Utama PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT) mengatakan, pihaknya akan mematuhi semua peraturan pemerintah, khususnya kebijakan royalti tersebut yang kabarnya diputuskan hari ini. "Akan kami jalankan jika itu menyangkut kepentingan nasional," imbuhnya. Dirinya menambahkan, SMMT telah mengantisipasi skenario terburuk jika nantinya kebijakan royalti tersebut benar- benar diberlakukan. Efisiensi operasional, khususnya untuk operasional komponen dan logistik bakal terus digenjot. "Jika efisiensi ini berhasil, maka kenaikan royalti pasti bisa kami hadapi," tukas Hendra. Pada kesempatan yang sama, Abed Nego, Direktur Keuangan SMMT, memastikan, kebijakan tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan SMMT.
SMMT efisiensi hadapi kebijakan pemerintah
JAKARTA. Biaya operasional perusahaan tambang batubara diperkirakan akan naik. Ini dipicu wacana pemerintah yang akan mengenakan royalti sebesar 10% terhadap izin usaha pertambangan (IUP) batubara. Namun, Hendra Surya, Direktur Utama PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT) mengatakan, pihaknya akan mematuhi semua peraturan pemerintah, khususnya kebijakan royalti tersebut yang kabarnya diputuskan hari ini. "Akan kami jalankan jika itu menyangkut kepentingan nasional," imbuhnya. Dirinya menambahkan, SMMT telah mengantisipasi skenario terburuk jika nantinya kebijakan royalti tersebut benar- benar diberlakukan. Efisiensi operasional, khususnya untuk operasional komponen dan logistik bakal terus digenjot. "Jika efisiensi ini berhasil, maka kenaikan royalti pasti bisa kami hadapi," tukas Hendra. Pada kesempatan yang sama, Abed Nego, Direktur Keuangan SMMT, memastikan, kebijakan tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan SMMT.