SMMT tunda pengumuman pergantian core bisnis



JAKARTA. PT Eatertaintment Internasional Tbk (SMMT) menunda pengumuman rencana pergantian core bisnis. Bahkan rencana peningkatan modal dasar dari Rp 20 miliar menjadi Rp 320 miliar yang sebelumnya sudah di setujui pemegang saham hingga saat ini belum juga terlaksana.

"Masih belum tahu akan kearah mana perusahaan nantinya," kata Sekretaris Perusahaan SMMT, Susanti Nilam kepada KONTAN.

Namun berhembus kabar, perusahaan yang memiliki merek dagang restoran ini akan banting stir ke bisnis perkebunan kelapa sawit. Apalagi pengendali SMMT yang baru adalah grup Rajawali yang memang memiliki perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Timur.


Selain itu Grup Rajawali juga tengah melakukan kajian untuk mengembangkan bisnis perkebunan sawit dan tebu di Papua. "Memang dengan penambahan modal awal yang cukup besar, ada kemungkinan bisnis kita berubah," ungkap Susanti sebelumnya.

Saat ini, 70,8% saham SMMT dikuasai oleh Grup Rajawali melalui dua anak perusahaannya, yaitu PT Mutiara Timur Pratama yang miliki 23,39% saham dan Green Palm Resources Pte Ltd yang menguasai 47,46%..

Hingga kemarin, saham SMMT masih tertidur pulas di harga Rp 2.175 per saham. Transaksi saham ini juga nihil. Maklum, sejak 1 Juli lalu, otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan suspensi (penghentian sementara) perdagangan saham SMMT. BEI mensuspensi saham ini karena terjadi lonjakan harga saham SMMT sebesar 866,67% di sepanjang 2010. Padahal awalnya SMMT berniat segera mengungkapkan bisnis baru yang akan dibidiknya guna meminta pembekuan sahamnya dapat segera dicabut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini