SMRA berencana bangun kawasan terpadu di luar Jawa



JAKARTA. Semakin sempitnya lahan yang tersedia di wilayah Jabotabek dan semakin mahalnya harga tanah terutama di wilayah-wilayah strategis ibukota membuat pengembang harus mulai melakukan ekspansi akusisi lahan ke luar Jawa. Langkah ini pula yang tengah disiapkan oleh PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) di tahun depan.

Presiden Direktur Summarecon, Johanes Mardjuki mengatakan pihaknya akan terus melakukan akusisi lahan di lokasi-lokasi strategis baik di pulau Jawa maupun luar Jawa. Lokasi yang menjadi incaran perusahaan berkode emiten SMRA di pulau Jawa adalah Bandung dan Jogja. Sedangkan untuk wilayah luar Jawa, Summarecon melirik daerah Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.

Johanes bilang, pihaknya telah menganggarkan dana investasi sebesar Rp 990 miliar untuk menyukseskan rencana akusisi lahan di wilayah-wilayah tersebut. Dana investasi tersebut berasal dari penerbitan obligasi SMRA sebesar Rp 1,1 triliun yang diterbitkan pada tahun ini.


Proses akusisi lahan sendiri sudah dilakukan pada tahun ini dan akan dilanjutkan hingga tahun 2015 nanti. Jika proses akusisi berjalan lancar, maka SMRA sendiri berencana untuk membangun kawasan terpadu (mixed use) atau kota terpadu (township) di lahan tersebut. "Kalau kami dapat lahannya di dalam kota, kami akan bangun mixed uses. Jika  di pinggir kota dan lahannya cukup luas, kami akan bangun township," ujar Johanes pada KONTAN Rabu (3/12).   Saat ini, SMRA masih memiliki cadangan lahan yang cukup banyak berkisar 1.200 hektare yang terdapat di Bekasi, Kelapa Gading, Serpong, dan Bandung. Perusahaan yang akan segera meluncurkan proyek Summarecon Bandung pada tahun depan ini pun mengincar pendapatan penjualan sebesar Rp 4,5 triliun. Hingga Oktober 2014, SMRA telah berhasil membukukan marketing sales sebesar Rp 3,6 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie