SMRA incar penjualan Rp 1 triliun



JAKARTA. Pasar properti di semester kedua diperkirakan masih marak. Selain bunga pinjaman lumayan stabil, permintaan rumah masih tinggi. Ini alasan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) optimistis penjualan sepanjang paruh kedua tahun 2010 bisa menembus angka Rp 1 triliun.

Direktur Keuangan SMRA Michael Yong menyebutkan, penjualan proyek Royal Orchard Kelapa Gading akan menjadi penopang utama pendapatan SMRA di semester kedua. Di kawasan hunian ini, SMRA akan menjual 90 unit rumah dengan harga rata-rata sekitar Rp 4 miliar per unit.

Jadi, SMRA berpeluang menggaet fulus hingga Rp 400 miliar di kawasan Utara Jakarta itu. "Kami sudah mulai tawarkan pada akhir Juli. Dan kini sudah terjual 90%," ujar Michael, pekan lalu.


Di bulan yang sama SMRA juga mulai memasarkan dua kluster terbaru di kawasan Canary, Gading Serpong, Tangerang. Masing-masing klaster terdiri dari 300 unit rumah, dengan rata-rata harga jual Rp 700 juta per unit. SMRA menargetkan perolehan dana Rp 200 miliar dari penjualan rumah di Gading Serpong.

Di kawasan tersebut, SMRA juga menawarkan klaster Grisea, yang berjumlah 160 unit. Dengan harga jual rumah sekitar Rp 1,3 miliar per unit, SMRA berharap Grisea menghasilkan fulus Rp 240 miliar.

SMRA juga mengincar perolehan dana dari proyek Summarecon Bekasi. SMRA memasarkan 200 unit rumah baru di Summarecon Bekasi yang harganya berkisar Rp 700 juta hingga Rp 1 miliar.

Menurut Michael, klaster baru di Bekasi yang menempati lahan seluas lima hektare itu, akan ditawarkan ke pasar sekitar bulan Oktober hingga November tahun ini. Dari proyek Bekasi, SMRA berharap bisa mengantongi pendapatan sekitar Rp 200 miliar.

Di semester I penjualan SMRA naik 26,7% menjadi Rp 677 miliar. Adapun laba bersihnya mencapai Rp 101 miliar, tumbuh 48% ketimbang akhir Juni 2009, Rp 68 miliar. Berkat pemasukan uang muka pembayaran dari konsumen senilai Rp 1,7 triliun, kas SMRA ikut bertambah menjadi Rp 889 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa