JAKARTA. Pasar properti yang terus menggeliat membuat PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) kian agresif menjual produknya. Maklum, hunian yang ditawarkan perusahaan pengembang properti ini mendapat sambutan baik dari pasar. Direktur Keuangan SMRA Michael Wong memperkirakan, sampai akhir tahun ini, SMRA bisa meraup pendapatan Rp 1,9 triliun. Ini naik sekitar 60% ketimbang perolehan tahun lalu, sebesar Rp 1,2 triliun. "Di awal tahun ini, target penjualan kami sebenarnya hanya Rp 1,6 triliun," ujarnya ketika dihubungi KONTAN, akhir pekan lalu. Penjualan dua klaster senilai total Rp 400 miliar di Gading Serpong, Tangerang, merupakan pendapatan terbaru yang diraup SMRA pada Agustus lalu. Dua klaster itu adalah klaster Canary berjumlah 300 unit dengan harga jual rata-rata Rp 700 juta per unit, dan klaster Grisea berjumlah 150 unit seharga Rp 1,3 miliar per unit.
SMRA optimistis pendapatan 2010 bakal naik 60%
JAKARTA. Pasar properti yang terus menggeliat membuat PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) kian agresif menjual produknya. Maklum, hunian yang ditawarkan perusahaan pengembang properti ini mendapat sambutan baik dari pasar. Direktur Keuangan SMRA Michael Wong memperkirakan, sampai akhir tahun ini, SMRA bisa meraup pendapatan Rp 1,9 triliun. Ini naik sekitar 60% ketimbang perolehan tahun lalu, sebesar Rp 1,2 triliun. "Di awal tahun ini, target penjualan kami sebenarnya hanya Rp 1,6 triliun," ujarnya ketika dihubungi KONTAN, akhir pekan lalu. Penjualan dua klaster senilai total Rp 400 miliar di Gading Serpong, Tangerang, merupakan pendapatan terbaru yang diraup SMRA pada Agustus lalu. Dua klaster itu adalah klaster Canary berjumlah 300 unit dengan harga jual rata-rata Rp 700 juta per unit, dan klaster Grisea berjumlah 150 unit seharga Rp 1,3 miliar per unit.