JAKARTA. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) akan membagikan dividen total Rp 155,6 miliar dari laba bersih 2011. Dividen kali ini mencerminkan pay out ratio sekitar 40% dari laba bersih tercatat sebanyak Rp 389 miliar."Dividen yang akan dibagikan senilai Rp 23 per saham," kata Direktur Utama SMRA Johanes Mardjuki di Jakarta, Kamis (31/5). Hal ini telah disepakati dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) yang diselenggarakan hari ini.Disisi lain, tahun ini SMRA menganggarkan belanja modal sebesar Rp 1,6 triliun. Dana capex tersebut digunakan untuk infrastruktur Summarecon Bekasi termasuk fly over sebesar Rp 250 miliar. Pembangunan Summarecon Bekasi sebesar Rp 550 miliar, Scientia Square di Serpong sebesar Rp 180 miliar, dan pembangunan dua hotel di Bali yang dianggarkan Rp 750 miliar.Lebih lanjut, Johanes bilang, pendanaan capex tersebut mayoritas dari pinjaman perbankan sebesar 80%, dan sisanya 20% berasal dari kas internal.Sementara itu, di kuartal pertama lalu, perusahaan properti ini mencetak laba bersih sebesar Rp 150 miliar. Sedangkan pendapatan SMRA sebesar Rp 840 miliar. "Properti development menjadi penyumbang terbesar, dari Serpong berkontribusi 40%, Kelapa Gading dan Bekasi masin-masing 30%," pungkasnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
SMRA tebar dividen Rp 23 per saham
JAKARTA. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) akan membagikan dividen total Rp 155,6 miliar dari laba bersih 2011. Dividen kali ini mencerminkan pay out ratio sekitar 40% dari laba bersih tercatat sebanyak Rp 389 miliar."Dividen yang akan dibagikan senilai Rp 23 per saham," kata Direktur Utama SMRA Johanes Mardjuki di Jakarta, Kamis (31/5). Hal ini telah disepakati dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) yang diselenggarakan hari ini.Disisi lain, tahun ini SMRA menganggarkan belanja modal sebesar Rp 1,6 triliun. Dana capex tersebut digunakan untuk infrastruktur Summarecon Bekasi termasuk fly over sebesar Rp 250 miliar. Pembangunan Summarecon Bekasi sebesar Rp 550 miliar, Scientia Square di Serpong sebesar Rp 180 miliar, dan pembangunan dua hotel di Bali yang dianggarkan Rp 750 miliar.Lebih lanjut, Johanes bilang, pendanaan capex tersebut mayoritas dari pinjaman perbankan sebesar 80%, dan sisanya 20% berasal dari kas internal.Sementara itu, di kuartal pertama lalu, perusahaan properti ini mencetak laba bersih sebesar Rp 150 miliar. Sedangkan pendapatan SMRA sebesar Rp 840 miliar. "Properti development menjadi penyumbang terbesar, dari Serpong berkontribusi 40%, Kelapa Gading dan Bekasi masin-masing 30%," pungkasnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News