SMRA terbitkan surat utang Rp 2 triliun



JAKARTA. PT SMRA Agung Tbk (SMRA) berencana mencari dana ekspansi yang cukup besar dari pasar modal. Emiten properti ini bakal menerbitkan obligasi dan sukuk berkelanjutan, masing-masing senilai Rp 1,4 triliun dan Rp 600 miliar.

Jika aksi korporasi itu berjalan maksimal, SMRA akan meraih dana segar Rp 2 triliun. Emisi obligasi dan sukuk akan dilakukan dalam beberapa tahap selama dua tahun.Tahap pertama, SMRA akan menerbitkan obligasi Rp 450 miliar dan sukuk Rp 150 miliar. Berdasarkan penjelasan di prospektus yang dirilis Jumat (1/11), SMRA akan menggunakan dana hasil obligasi dan sukuk untuk dua kebutuhan.Pertama, sekitar Rp 1,4 triliun atau 70% dari total emisi obligasi dan sukuk akan digunakan untuk ekspansi properti di empat wilayah, Bandung, Bogor, Bekasi dan Tangerang. Kedua, SMRA mengalokasikan Rp 600 miliar atau 30% dari total dana obligasi untuk operasional usaha.Terkait rencana ekspansi, SMRA tak menjelaskan lebih detail. Manajemen emiten ini hanya menginformasikan, ekspansi bisa dilakukan dalam bentuk pengembangan proyek baru maupun akuisisi lahan dan perusahaan yang memiliki proyek properti.Namun, Johannes Mardjuki, Presiden Direktur SMRA pernah mengatakan, perusahaan ini  berniat membangun kota mandiri di Bogor mulai tahun 2015 mendatang. Lokasinya berada di lahan milik dua perusahaan yang diakuisisi beberapa waktu lalu.Pada 24 September 2013, SMRA mengumumkan, telah mengakuisisi dua anak usaha Colliman Limited. Keduanya diambil alih lewat PT Inovasi Jaya Properti. Anak usaha SMRA itu mengambil alih 40,8% saham PT Kencana Jayaproperti Agung (KPA) senilai Rp 125,72 miliar.SMRA  juga membeli 40,8% saham PT Kencana Jayaproperti Mulia (KPM) senilai Rp 159,07 miliar. Alhasil, nilai akuisisi secara keseluruhan mencapai Rp 284,79 miliar.Keputusan SMRA mengakuisisi KPA dan KPM bukan tanpa alasan. KPM dan KPA memiliki lahan seluas 251 hektare (ha) di Bogor. Aksi akuisisi KPM dan KPA oleh SMRA akan dilanjutkan di tahun depan.SMRA membidik lagi  lahan KPA dan KPM seluas 300 ha hingga 400 ha, bergantung pada proses pembebasan. Kelak, SMRA akan membangun kota mandiri di atas lahan itu, dengan mengadopsi konsep tiga kota mandiri SMRA, yaitu Summarecon Kelapa Gading, Summarecon Serpong, dan Summarecon Bekasi.Nanti, di atas kota mandiri akan berdiri perumahan, ruko, mal, hotel, dan perkantoran. Selain di Bogor, SMRA juga akan membangun kota mandiri di Bandung. Rencananya, proyek tersebut akan dimulai pada 2014. Jika pengembangan proyek di Bogor dilakukan melalui joint venture, SMRA memilih untuk berekspansi ke Bandung sendirian.Kemarin, harga SMRA turun 0,95% ke Rp 1.040 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Yuwono Triatmodjo