JAKARTA. PT Sinar Mitra Sepadan Finance (SMS Finance) memastikan tidak akan melaksanakan Initial Publik Offering atawa penawaran umum saham perdana (IPO) tahun ini. Saat ini mereka masih mengkaji rencana tersebut, dan hajatan itu baru bisa terlaksana tahun depan.Direktur Utama SMS Finance Rudyanto Somawihardja mengatakan, ditundanya pelaksanaan IPO pada tahun ini karena sudah terpenuhinya sumber pendanaan untuk pembiayaan SMS Finance pada tahun ini. "Dana pembiayaan tahun ini hampir 100% kami peroleh dari bank," ujarnya, akhir pekan lalu. Rudyanto mengaku, saat ini sumber dana untuk pembiayaan mereka memang masih belum tersedia. Meski begitu, ia optimistis mampu mendapatkannya dari perbankan.Getolnya bank-bank menyalurkan kredit karena tingginya likuiditas bank-bank, membuat SMS jadi mampu memenuhi sumber pendanaan. "Ini efek dari aturan Loan to deposit ratio (LDR) yang dikaitkan dengan Giro Wajib Minimum (GWM) dimana bank berusaha menghindari penalti yang akan dikenakan regulator," tambah Rudyanto.Saat ini modal SMS Finance sebesar Rp 200 miliar dan subordinated loan Rp 50 miliar. "Kami sedang melakukan perhitungan berapa besar saham yang akan kami lepas dan kapan waktu yang paling tepat untuk melaksanakan niatan tersebut," terangnya.Informasi saja, selain IPO, cara multifinance mendapatkan sumber pendanaan pembiayaan hanya memiliki dengan menerbitkan surat utang (obligasi), dan mendapat pinjaman dari bank. Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) sedang berusaha untuk memasukkan pasal dalam RUU perusahaan Pembiayaan yang memperbolehkan multifinance untuk menghimpun dana dari masyarakat. Terkait rencana tahun depan, Rudyanto bilang pihaknya menargetkan pembiayaan mobil bekas sebesar Rp 5 triliun. Angka ini naik 42,86% dari target pembiayaan tahun ini sebesar Rp 3,5 triliun. Hingga september 2010, pembiayaan SMS Finance sudah mencapai Rp 2,75 triliun dengan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) dikisaran 1%.
SMS Finance gagal IPO tahun ini
JAKARTA. PT Sinar Mitra Sepadan Finance (SMS Finance) memastikan tidak akan melaksanakan Initial Publik Offering atawa penawaran umum saham perdana (IPO) tahun ini. Saat ini mereka masih mengkaji rencana tersebut, dan hajatan itu baru bisa terlaksana tahun depan.Direktur Utama SMS Finance Rudyanto Somawihardja mengatakan, ditundanya pelaksanaan IPO pada tahun ini karena sudah terpenuhinya sumber pendanaan untuk pembiayaan SMS Finance pada tahun ini. "Dana pembiayaan tahun ini hampir 100% kami peroleh dari bank," ujarnya, akhir pekan lalu. Rudyanto mengaku, saat ini sumber dana untuk pembiayaan mereka memang masih belum tersedia. Meski begitu, ia optimistis mampu mendapatkannya dari perbankan.Getolnya bank-bank menyalurkan kredit karena tingginya likuiditas bank-bank, membuat SMS jadi mampu memenuhi sumber pendanaan. "Ini efek dari aturan Loan to deposit ratio (LDR) yang dikaitkan dengan Giro Wajib Minimum (GWM) dimana bank berusaha menghindari penalti yang akan dikenakan regulator," tambah Rudyanto.Saat ini modal SMS Finance sebesar Rp 200 miliar dan subordinated loan Rp 50 miliar. "Kami sedang melakukan perhitungan berapa besar saham yang akan kami lepas dan kapan waktu yang paling tepat untuk melaksanakan niatan tersebut," terangnya.Informasi saja, selain IPO, cara multifinance mendapatkan sumber pendanaan pembiayaan hanya memiliki dengan menerbitkan surat utang (obligasi), dan mendapat pinjaman dari bank. Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) sedang berusaha untuk memasukkan pasal dalam RUU perusahaan Pembiayaan yang memperbolehkan multifinance untuk menghimpun dana dari masyarakat. Terkait rencana tahun depan, Rudyanto bilang pihaknya menargetkan pembiayaan mobil bekas sebesar Rp 5 triliun. Angka ini naik 42,86% dari target pembiayaan tahun ini sebesar Rp 3,5 triliun. Hingga september 2010, pembiayaan SMS Finance sudah mencapai Rp 2,75 triliun dengan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) dikisaran 1%.