Snapchat memilih IPO di New York Stock Exchange



NEW YORK. Ada yang baru dari rencana penawaran saham perdana alias initial public offering (IPO) Snap Inc. Snapchat, nama populer perusahaan media sosial tersebut telah memilih mendaftarkan penjualan saham perdananya di New York Stock Exchange (NYSE).

Sumber yang mengetahui rencana tersebut menjelaskan Snapchat memilih listing di NYSE ketimbang Nasdaq lantaran ingin mengikuti jejak IPO Twitter pada tahun 2013 dan Alibaba Group Holding tahun 2014 yang terbilang sukses. Alasan lain, berkaitan dengan masalah teknis yang terjadi di Nasdaq saat menangani IPO Facebook tahun 2012 silam.

Seperti diketahui, 80% perusahaan teknologi memilih Nasdaq untuk debut di bursa saham. Apple Inc dan Alphabet Google tercatat melakukan IPO di Nasdaq.


Nasdaq sendiri secara terang-terangan terbuka untuk rencana IPO Snapchat. Bahkan Nasdaq turut membantu promosi produk kacamata video Snapchat baru-baru ini.

Kini, makin banyak perusahaan teknologi lebih memilih melakukan debut saham perdana di NYSE. Misal, perusahaan peer-to-peer penginapan yakni Airbnb Inc dan layanan streaming musik Spotify Ltd yang memilih IPO di NYSE.

Snapchat sendiri terus mematangkan rencana IPO. Seperti dikutip Reuters, Snapchat akan IPO pada Maret 2017. Perwakilan NYSE dan Snap menolak berkomentar terkait informasi tersebut.

Snapchat menargetkan meraih dana segar sebesar US$ 25 miliar dari IPO. Jika terwujud, ini bakal menjadi IPO terbesar perusahaan teknologi asal AS sejak terakhir kali IPO Facebook .

Sejumlah bankir dan investor pun optimistis, debut Snapchat di pasar modal akan kembali meyakinkan pasar akan masa depan perusahaan teknologi. The Wall Street Journal menyebut, kinerja Snapchat terus tumbuh sejak resmi beroperasi tahun 2014.

Pada 2015, pendapatan Snapchat mencapai US$ 60 juta. Tahun 2016, pendapatan Snapchat diperkirakan antara US$ 250 juta sampai US$ 350 juta. Tahun ini, pendapatan Snapchat diperkirakan mencapai diperkirakan mencapai US$ 1 miliar.

Belakangan, perusahaan asal California ini mulai merambah layanan selain pesan. Snapchat merilis kacamata kamera yang dapat merekam video untuk memacu pendapatannya.

Editor: Rizki Caturini