SYDNEY. Hubungan Australia dan Indonesia yang memanas karena sikap keras Australia menolak eksekusi hukuman mati bagi dua warga negaranya, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran yang terlibat peredaran narkotika di Indonesia lewat sindikat "Bali Nine" memasuki babak baru. Kali ini, beredar dokumen yang dibeberkan mantan intelejen Amerika Serikat (AS), Edward Snowden yang menyebutkan aksi penyadapan oleh Australia terhadap komunikasi telepon para pejabat Indonesia. Berdasarkan data Bloomberg, Sabtu (7/3), mengutip pemberitaan The Age, disebutkan bahwa mata-mata Australia telah menyadap percakapan telepon selular dan data publik para pejabat Indonesia.
Berdasarkan dokumen yang dibocorkan Snowden, terungkap terdapat koordinasi antara Badan Keamanan Nasional AS atau National Security Agency (NSA) dengan Australian Signals Directorate (ASD) atau Badan Intelejen Eelektronik Australia. Dokumen itu menyebutkan aksi masif intelejen Australia membobol sistem komunikasi di Indonesia. Menurut dokumen NSA tahun 2012 yang dibocorkan Snowden ke publik, terungkap bahwa ASD mencoba menorobos data ponsel salah satu operator telekomunikasi di Indonesia. Aksi ini dilakukan untuk menyadap seluruh percakapan yang dilakukan para pejabat Indonesia yang mempergunakan nomor selular operator yang bersangkutan. ASD dikabarkan telah mencuri 1,8 juta enkripsi atau data dalam bahasa sandi yang sebenarnya digunakan untuk melindungi komunikasi pribadi para pelanggan operator selular. Menurut buletin bulanan dari kantor penghubung NSA di Canberra, Australia, pada Februari 2013, Australia telah menawarkan AS hasil aksi penyadapannya.